Memahami Cara Mengerem yang Benar untuk Pengendara Truk Traktor Press release Published 13 September 2021 0343 Berkendara dengan alat komersial seperti truk traktor dan bus memang dibutuhkan keahlian khusus mengingat body kendaraan yang cukup besar dan luas. Namun tak hanya itu saja, hal penting yang juga harus menjadi perhatian adalah cara mengerem pada truk maupun bus. Yah, menurut Komisi Nasional Keselamatan Transportasi atau yang disingkat KNKT menyatakan para pengemudi truk maupun bus harus benar-benar memahami cara melakukan pengereman yang tepat dan benar. Mengapa pengemudi truk traktor, truk khusus tambang dan kendaraan berat lainnya harus memahami sistem rem dan cara menggunakan rem dengan benar? Sebelum kita membahas lebih jauh, ada baiknya mari kita simak bagaimana seorang pilot yang bertanggung jawab atas pesawatnya dan masinis yang harus memahami sistem rem dan cara mengerem dengan baik dan cara mengerem dengan baik di pesawat dan kereta api. Pengeraman pesawat selalu aman Sebagai informasi sebuah pesawat pada saat di atas kecepatannya bisa mencapai 800 km/jam. Pada saat akan landing maka kecepatannya diturunkan pertama kali dengan spoiler yang berfungsi sebagai airbrake untuk mengurangi daya dorong pesawat. Selanjutnya sistem pengereman pesawat adalah Flap yang sama fungsinya yakni sebagai airbrake untuk menciptakan hambatan udara. Pada saat pilot menggunakan Flap maka kecepatan pesawat bisa turun drastis atau stall hingga mencapai 300 km/jam. Dan sesaat sebelum pesawat menyentuh landasan landing gear diturunkan. Demikian Juga Dengan Kereta Sistem pengereman sebuah kereta api yang terdiri dari 12 rangkaian gerbong, pada kecepatan 90 km/jam dilakukan pengereman, maka kereta akan berhenti pada jarak 1,2 kilometer. Masinis harus paham hal ini, sebab sistem rem kereta api menggunakan sistem Full Air Brake yang cara kerjannya dengan mengosongkan tekanan angin pada brake chamber dan akan mengunci roda kereta. Rem kereta akan diuji dengan melakukan test di rel dimana pada saat dioperasikan dalam keadaan kosong dan di rem. Pada saat melakukan pengereman, roda kereta tidak boleh berhenti sekalipun di lock, karena jika berhenti maka gesekan roda dan rel akan menyebabkan roda berubah bentuk karena panas yang ditimbulkan. Baca juga Mengenal Lebih Dalam Transmisi Truk Traktor yang Fleksibel dan Tangguh Baca juga Alasan Truk Tractor Head Menggunakan Teknologi Mesin Diesel Mengapa Pengemudi Truk dan Bus Harus Memahami Cara Pengereman? Pengemudi truk traktor atau kendaraan besar juga harus memahami bahwa sistem rem pada truk mirip dengan di pesawat dan kereta, ada faktor disipasi energi yang harus dihindari. Oleh sebab itu prosedur pengereman bus dan truk di jalan menurun bukan dengan menggunakan rem utama atau service brake, melainkan dengan engine brake dan exhaust brake. Sering kali dijalan banyak terjadi rem blong karena sebagian besar pengemudi truk tidak memahami prosedur ini. Sementara pilot dan masinis sudah pasti tahu pada saat ambil lisensi dan selalu diulang pada periode tertentu agar tidak lupa. Menurut ahlinya, ada tiga larangan utama pada saat pengemudi truk melalui jalan menurun, yaitu; Menginjak pedal gas Dalam mengurangi kecepatan baik di turunan atau tanjakan atau jalan normal untuk kendaraan kelas truk 24 ton keatas diutamakan menggunakan Engine brake dan Exhaust brake dan Exhaust brake dan Engine Brake punya limit batas RPM Tachometer misal IVECO 682 maksimal di batas akhir zona Kuning jika sudah mencapai atau akan mencapai maka driver dianjurkan untuk menginjak pedal untuk membantu mengurangi kecepatan agar tidak terjadi OVER RUNNING ENGINE. Intinya untuk mengurangi kecepatan maka diutamakan menggunakan Exhaust brake dan Engine Brake, akan tetapi jika engine brake dan exhaust brake dirasa sudah tidak mampu mengurangi kecepatan karena ada batas limit Tachometer agar mesin tidak overrunning maka Driver segera menginjak pedal rem untuk mengurangi kecepatan kendaraan tersebut. Menginjak pedal kopling Selain itu, tidak lupa kondisi kaki pengemudi truk harus free dan konsentrasi ke exhaust brake dan jarum tekometer, karena setiap kendaraan punya zona yang berbeda untuk kemampuan exhaust brake yang berpatokan pada jarum tachometer, misal IVECO 682 Efektivitas Engine brake dan exhaust brake berada di zona Kuning. Knowledge ini harus dipahami oleh pengemudi agar tidak terjadi kesalahan yang berujung kecelakan fatal. Itulah beberapa hal penting yang bisa dipelajari oleh para pengemudi truk traktor, dump truk, truk khusus tambang atau mobil batu bara, serta kendaraan komersial lainnya yang bergerak dibidang industri. Sebagai pelaku bisnis hal ini tentunya bisa menjadi edukasi dasar bagi para pegawai agar senantiasa menjaga, merawat dan menggunakan truk dengan baik. Sehingga kondisi truk tetap prima serta berkendara jadi lebih aman dan nyaman. Sumber foto Instagram
Tariktuas rem untuk melihat di posisi mana kampas rem menjepit pelek roda. Kedua kampas rem harus menjepit pelek roda depan secara bersamaan. Kampas rem harus menjepit bagian tengah pelek, dan harus terdapat jarak yang seimbang pada bagian atas dan bawah kampas.Sistem pengereman pada Heavy Duty Truck dan Bus tentunya berbeda dengan mobil berukuran kecil seperti sedan, SUV, maupun MPV. Karena perangkat pengereman yang digunakan mesti disesuaikan dengan dimensi dan bobot kendaraan. Tak hanya mengandalkan booster seperti yang digunakan pada mobil berukuran kecil dan sedang. Untuk sistem pengereman pada Heavy duty truck sudah mengadopsi media Full Angin. Lantas apa saja jenis rem angin yang terdapat pada kendaraan besar? Berikut ulasan selengkapnya. air brake Sistem ini biasanya menggunakan tenaga hidrolik untuk menekan kampas rem, dan terdapat tenaga angin yang menekan hidrolis tersebut. air brake Pada sistem FAB rem tidak lagi menyertakan komponen hidraulik pada pengorperasiannya. Sistem ini langsung menggunakan udara bertekanan tinggi. Karena rem angin dibuat untuk menghasilkan daya pengereman yang tinggi dengan penekanan pedal yang ringan. Pada sistem rem angin pedal ditekan tidak secara langsung menekan brake pada pedal rem, namun hanya membuka dan menutup brake valve, daya pengereman diperoleh dari angin bertekanan. Sehingga daya pengereman dapat maksimal dengan penekanan pedal yang ringan. Sistem ini biasa diaplikasikan pada kendaraan berbobot besar seperti truk dan bus. Keuntungan dari rem angin; pengereman yang dihasilkan cukup tinggi penekanan yang dibutuhkan lebih ringan terdapat kebocoran fluida atau oli rem ada permasalahan masuk angin pada sistem rem Baca juga Mengenal Lebih Dekat Kabin Truk Besar, Tempat Pengemudi yang Nyaman Baca juga Pentingnya Menjaga Tekanan Angin pada Ban Truk Besar Demi Keamanan Berkendara Secara umum komponen rem angin terdiri dari Dimana komponen ini berfungsi untuk menekan udara luar masuk ke tempat penyimpanan yang disebut air tank serta untuk menyediakan udara bertekanan yang digunakan sebagai media pemindahan tenaga pengereman dari pengemudi. Kompresor memanfaatkan tenaga mesin sebagai sumber tenaga untuk membuatnya, oleh karena itu kompresor dilengkapi dengan pressure regulator yang akan menghentikan kompresi udara saat tekanan maksimal telah dicapai. Tank Selanjutnya komponen ini akan menyimpan udara dari tekanan kompresor. Udara ini hanya bersifat sementara, karena udara bertekanan ini akan disalurkan ke berbagai sistem yaitu pengereman, horn, dan komponen lainnya. Komponen air tank dilengkapi dengan air dryer yang akan menyaring air dan debu yang terbawa ikut bersama udara pada saat dikompresikan oleh kompresor. Uap air itu akan dikumpulkan dalam suatu bagian dan air tersebut harus dibuang melalui check valve. Chamber Brake chamber berfungsi mengubah tenaga angin menjadi gerakan mekanis. Rangkaian ini terdiri dari membran, pegas diafragma, tuas, dan slack adjuster. Kondisi brake chamber sangat mempengaruhi daya pengereman suatu kendaraan. Valve Yakni komponen yang terdiri dari pegas dan rangkaian katup. Brake valve akan membuka dan menutup aliran udara bertekanan dari air tank ke brake chamber. Brake valve dilengkapi relay valve untuk mengaktifkan rem dengan cepat. Lining Brake lining atau kampas rem umumnya truk menggunakan sistem rem tromol, sehingga tuas dari brake chamber diteruskan dengan mekanikal untuk menggerakan kampas rem. Kanvas rem berfungsi sebagai bidang gesek dengan tromol rem pada saat terjadi proses pengereman. Hose Air hose atau selang udara berfungsi sebagai saluran untuk mengalirnya udara bertekanan. Selang ini terbuat dari karet sintetis dan logam sehingga kemungkinan kecil terjadi kebocoran saat distribusi udara. Bagaimana cara kerja rem angin? Pada saat mesin hidup kompresor akan mengkompresikan udara luar dan menyuplai udara bertekanan tersebut ke air tank sehingga tekanan udara di air tank meningkat, saat tekanan melebihi sesuai standar pabrikan, secara otomatis air tank akan membuang udara dari kompresor kembali menyuplai udara bertekanan ke air tank. Begitulah seterusnya sehingga tekanan dalam air tank stabil pada tekanan kerjanya. Udara air tank mengalir melalui selang-selang udara atau air hose guna menunjang berbagai sistem. Dalam sistem rem udara mengalir ke selang rem. Pada saat pedal rem diinjak, maka piston mekanisme brake chamber akan mendorong plunger sehingga membuka saluran menuju brake chamber dan menutup release valve. Pada brake chamber, tekanan angin ini diubah menjadi gerakan mekanis, tuas brake chamber akan menekan brake lining sehingga terjadi gesekan antara brake lining dengan drum brake akibatnya kendaraan akan diperlambat putarannya. Kemudian pada saat pedal rem dilepas, maka plunger pada mekanisme brake chamber akan terdorong ke atas oleh reurt spring akibatnya brake valve tertutup dan release valve terbuka, sehingga tekanan dari air tank dihentikan dan tekanan di dalam brake chamber berbalik ke release valve untuk dibuang ke atmosfer, tekanan di dalam brake chamber sama dengan tekanan atmosfer, dengan bantuan return spring tuas brake chamber kembali ke posisi semula akibatnya rem bebas. Saat ini sudah banyak kendaraan kelas Heavy Duty truck yang beroperasi di area tambang batubara oil & Gas maupun yang beroperasi onroad untuk konstruksi, logistik dll yang menggunakan sistem rem full air brake. Seperti Iveco, pabrikan asal Italia ini menawarkan truk terbaik untuk segala kebutuhan baik dibidang bisnis maupun pemerintahan. Sumber foto Instagram denganyang selalu setia update terbaru tentang otomotif kegiatan otomotif ya oke Pada kesempatan kali ini mau berbagi tentang cara menyetel rem ya menyetel. Rem. rem ini bagaimana toh menyetel rem itu ya tentunya dari bagian teks roda ini ya bagian dalam ni ada lubang ini lobanglobang buat mencongkel cleverbridge atau setelan rem Mbak songkel dengan obeng kita pptkn atau kita pentokan kampas rem dengan tromol ya sampai nggak. gerak Nah setelah macet ya eneng nggak. bergerak Karena. Sebaliknya untuk melakukan pengereman ringan kita hanya perlu menekan pedal rem sedikit demi sedikit. Didalam pedal sistem rem angin, terdapat sebuah katup yang akan mengatur volume serta tekanan udara yang mengalir ke rem. Semakin banyak volume udara yang dialirkan, semakin besar pula energi pengereman yang didapat. 4 Menyetel Rem Tangan Mobil. Setelah anda melakukan penyetelan pada brake shoe, maka jangan lupa untuk memeriksa ketebalan pada kampas rem. Jika kondisinya kurang dari 1-2 mm, maka akan lebih baik jika mengganti kampas rem tersebut. Gunakan obeng minus untuk memutar ke atas pada gigi penyetel. . 115 439 8 111 426 278 27 277