Tuliskanrumus senyawa ionik yg terbentuk dari atom-ato berikut. - 8203872 terjawab ⢠terverifikasi oleh ahli Tuliskan rumus senyawa ionik yg terbentuk dari atom-ato berikut. a.19k dan 9f b.11na dan 8o c. 12mg dan 8o d. 12mg dan 17cl 1 Lihat jawaban Iklan Iklan ionkovalen ionkovalen Rumus senyawa ionik (senyawa yang terbentuk akibat
ESHai, aku bantu jawab ya! 1. 13 Al 3 dan 8 O 6 Al3+ + O2- = 2Al3+ + 3O2- Akan membentuk senyawa ion Al2O3 2. 3 Li 1 dan 17 Cl 7 Li+ + Cl- Akan membentuk senyawa ion LiCl 3. 11 Na 1 dan 35 Br 7 Na+ + Br- Akan membentuk senyawa ion NaBr 4. 12 Mg 2 dan 7 N 5 Mg2+ + N3- = 3Mg2+ + 2N3- Akan membentuk senyawa ion Mg3N2 5. 20 Ca 2 dan 9 F 7 Ca2+ + F- = Ca2+ + 2F- Akan membentuk senyawa ion CaF2 Semoga membantu ya!!Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!Tuliskanrumus kimia dan nama senyawa dari ion-ion berikut: a. maka dia akan menggunakan angka indeks ada soal ini yang disebutkan pada soal adalah ion-ion maka akan menggunakan nama senyawa ionik mulai dari yang Aya itu MG 2 + dengan CL Min mereka akan bereaksi membentuk MG dengan angka indeks X dan CL dengan kainNah karena senyawaâ Makalah Ikatan Kimia Pengertian, Rumus, Jenis Beserta Gambarnya Lengkap Latar Belakang Sistem periodik kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia yang tertera dalam tabel. Jumlah unsur yang terdapat pada tabel sistem periodik adalah sebanyak 118 unsur. Jumlah unsur yang terdapat di alam lebih dari 118 unsur. Hal ini disebabkan karena atom-atom dapat bereaksi antara satu atom dengan atom yang lain membentuk substansi baru yang disebut dengan senyawa. Bila dua atau lebih atom-atom berikatan dan membentuk ikatan kimia menghasilkan senyawa yang unik yaitu memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda dari sifat asalnya sifat dari unsur-unsur sebelum bereaksi. Ada beberapa hal yang kita dapat perhatikan, yaitu terdapat banyak contoh penerapan unsur-unsur kimia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya contohnya adalah air. Air merupakan materi yang penting bagi kehidupan. Sebagian besar kebutuhan pokok kita menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air penting untuk menjaga DNA dari kerusakan, mengantarkan nutrisi ke seluruh bagian tunuh, dan menjaga keseimbangan suhu tubuh. Kita mengetahui air memiliki rumus senyawa H2O. Air tersusun dari unsur-unsur hidrogen dan oksigen. Tanpa kita sadari bahwa kita sedang berhadapan dengan contoh aplikasi dari unsur-unsur yang berikatan, yang kemudian membentuk senyawa. Mungkin hal-hal yang sepatutnya kita kritisi adalah bagaimana unsur-unsur tersebut dapat berikatan dan kemudian membentuk senyawa. Sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari senyawa kimia. Dan istilah organk seolah-olah berhubungan dengan kata organisme atau jasad hidup. Organik merupakan zat yang berasal dari makluk hidup hewan/tumbuhan-tumbuhan seperti minyak dan batu bara. Pada dasarnya kimia organik melibatkan zat-zat yang diperoleh dari jasad hidup. Pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18, para ahli kimia melakukan ekstraksi, pemurnian dan analisis zat-zat dari hewan dan tumbuhan. Motivasi dari para ahli ialah karena keingintahuan tentang jazat hidup dan disamping itu juga untuk memeroleh bahan-bahan untuk obat-obatan, pewarna dan maksud-maksud lain dengan melakukan ekstraksi dan pemurnian-pemurnian lain. Lama-kelamaan menjadi jelas bahwa kebanyakan senyawa yang ada pada hewan dan tumbuhan terdapat banyak segi yang berbeda dengan benda mati, seperti mineral. Pada umumnya, senyawa dalam jasad hidup terdiri dari beberapa unsur yaitu karbon, hidrogen, oksigen nitrogen dan disamping itu belerang dan fosfor. Kenyataan ini membawa kita pada defenisi. Jadi kimia organik ialah cabang ilmu kimia yang khusus mempelajari senyawa karbon. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui dan mempelajari tentang ikatan kimia dan senyawa organik. Karena dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernah lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan ikatan kimia dan senyawa organik. Rumusan Masalah Apa yang di maksud dengan pengertian ikatan kimia dan senyawa organik? Apa sajakah jenis-jenis ikatan kimia? Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan kimia? Tujuan Dan Manfaat Bertolak dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perlu penulis mengangkat âIkatan Kimia Dan Senyawa Organikâ sebagai pokok bahasan yang selanjutnya akan diuraikan dalam makalah yang sederhana ini dengan tujuan Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari ikatan kimia. Untuk mengetahui seluruh jenis-jenis ikatan kimia. Untuk mengetahui dan memahami proses terbentuknya ikatan kimia. Untuk mengetahui apa itu kimia organik dan bagaimana peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Melatih dan mendorong mahasiswa agar lebih kreativitas dalam mengolah dan menuangkan ide yang dimiliki. dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis 1875-1946 dari Amerika dan Albrecht Kossel 1853-1927 dari Jerman Martin S. Silberberg, 2000 Ikatan Kimia Adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap senyawa. Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom sehingga atom-atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. Gagasan tentang pembentukan ikatan kimia dikemukakan oleh Lewis dan Langmuir Amerika serta Kossel Jerman. Dalam pembentukan ikatan kimia, golongan gas mulia VIII A sangat sulit membentuk ikatan kimia. Diduga bila gas mulia bersenyawa dengan unsur lain, tentunya ada suatu keunikan dalam konfigurasi elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsur lain. Elida, 1996. Menurut Elida 1996 mengatatakan bahwa, berdasarkan gagasan tersebut, kemudian dikembangkan suatu teori yang disebut Teori Lewis Pembentukan ikatan kimia mungkin terjadi dengan 2 cara Karena adanya satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain sedemikian rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya saling tarik-menarik karena muatannya berlawanan, membentuk ikatan ion. Karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan. Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung sedemikian rupa sehingga setiap atom yang diberikan mempunyai suatu konfigurasi elektron mantap, yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi. Melalui ikatan kimia unsur-unsur kemudian membentuk molekul ataupun benda-benda yang selanjutnya menyusun dan menjadi bagian dari alam semesta. Ikatan kimia dapat terjadi karena adanya interaksi elektronik, dalam berbagai wujud dan mekanisme. Sebuhungan dengan itu maka dikenal beberapa jenis ikatan kimia antara lain Hanapi, dkk., 2013 Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini selalu disertai dengan pelepasan energi, sedangkan gaya yang menahan atom-atom dalam molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk karena unsur-unsur ingin memiliki struktur elektron stabil. Struktur elektron stabil yang dimaksud yaitu struktur elektron gas mulia. Tabel struktur elektron gas mulia Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P 1 He 2 2 2 Ne 10 2 8 3 Ar 18 2 8 8 4 Kr 36 2 8 18 8 5 Xe 54 2 8 18 18 8 6 Rn 86 2 8 18 32 18 8 Tahun 1916 Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi elektron. Kecuali He; mempunyai 2 elektron valensi; unsur-unsur gas mulia mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil. Atom atom unsur cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Jika atom berusaha memiliki 8 elektron valensi, atom disebut mengikuti aturan oktet. Unsur-unsur dengan nomor atom kecil seperti H dan Li berusaha mempunyai electron valensi 2 seperti He disebut mengikuti aturan duplet. Cara yang diambil unsur supaya dapat mengikuti gas mulia, yaitu melepas atau menerima elektron; pemakaian bersama pasangan elektron. Jadi kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur atau konfigurasi elektron seperti gas mulia atau 8 elektron pada kulit terluar disebut âkaidah oktetâ. Sementara itu atom-atom yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki konfigurasi electron seperti gas helium disebut âkaidah dupletâ. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap senyawa disebut ikatan kimia. Konsep ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis 1875-1946 dari Amerika dan Albrecht Kossel 1853-1927 dari Jerman Martin S. Silberberg, 2000. Konsep tersebut adalah Kenyataan bahwa gas-gas mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn sukar membentuk senyawa merupakan bukti bahwa gas-gas mulia memiliki susunan elektron yang Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan elektron yang stabil seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau menangkap Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan cara berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara melepaskan elektron, 3menangkap elektron, maupun pemakaian elektron secara bersama-sama. Contoh gambar ikatan-ikatan kimia Contoh model titik Lewis yang menggambarkan ikatan kimia anatara karbon C, hidrogen H, dan oksigen O. Penggambaran titik lewis adalah salah satu dari usaha awal kimiawan dalam menjelaskan ikatan kimia dan masih digunakan secara luas sampai sekarang. Jenis Ikatan KIMIA 1. Ikatan Primer Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar. Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Pengertian Ikatan Ionik Menurut Ahli James E. Brady, 1990 Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain James E. Brady, 1990. Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan electron logam dengan atom yang menangkap elektron bukan logam. Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik gaya elektrostastis yang disebut ikatan ion ikatan elektrovalen. Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam. Proses terbentuknya ikatan ionik dicontohkan dengan pembentukan NaCl. Natirum Na dengan konfigurasi elektron 2,8,1 akan lebih stabil jika melepaskan 1 elektron sehingga konfugurasi elektron berubah menjadi 2,8. Sedangkan Klorin Cl, yang mempunyai konfigurasi 2,8,7, akan lebih stabil jika mendapatkan 1 elektron sehingga konfigurasinya menjadi 2,8,8. Jadi agar keduanya menjadi lebih stabil, maka natrium menyumbang satu elektron dan klorin akan kedapatan satu elektron dari natrium. Ketika natrium kehilangan satu elektron, maka natrium menjadi lebih kecil. Sedangkan klorin akan menjadi lebih besar karena ketambahan satu elektron. Oleh karena itu ukuran ion positif selalu lebih kecil daripada ukuran sebelumnya, namun ion negatif akan cenderung lebih besar daripada ukuran sebelumnya. Ketika pertukaran elektron terjadi, maka Na akan menjadi bermuatan positif Na+ dan Cl akan menjadi bermuatan negatif Clâ. Kemudian terjadi gaya elektrostatik antara Na+ dan Clâ sehingga membentuk ikatan ionik. Ikatan ion terbentuk antara ion positif dengan ion negatif, atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron besar Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan atom-atom unsur golongan VIA, VIIA, atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai keelectronegatifan besar Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel ionnya terikat kuat pada kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores. Titik leleh dan titik didihnya tinggi. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antar ion yang bermuatan positif dan ion yang bermuatan negative. Menurut Wibowo 2013 ada beberapa yang perlu diperhatikan, biasanya terjadi kesalahan konsep dalam materi ikatan kimia ini, seperti contoh sebagai berikut Ikatan ionik hanya dapat terjadi antara kation dan anion sederhana, Senyawa ionik hanya dapat terbentuk secara langsung dari ion-ion, dll Pada formula atau rumus ionik. Senyawa ion itu tidak ada sebagai molekul, sehinga kita tidak dapat mengetahui tentang rumus molekul dari senyawa ion. Sebagai gantinya, rumus ionik suatu senyawa ialah rumus empiris senyawa tersebut. Seperti contoh, natrium klorida rumusnya NaCl. Menurut Saunders 2007 ada beberapa jumlah yang sama dengan ion tersebut dalam kisi ioniknya, seperti contoh Magnesium Oksida berisi Mg2+ dan O2- ion, dan rumusnya itu MgO Kalsium Klorida berisi Ca2+ dan cl2- ion, dan rumusnya itu CaCl2 Alumunium Oksida berisi Al3+ dan O2- ion, dan rumusnya itu Al2O3 Contoh ikatan kimia dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah air. Air merupakan materi yang penting bagi kehidupan. Sebagian besar kebutuhan pokok kita menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air penting untuk menjaga DNA dari kerusakan, mengantarkan nutrisi ke seluruh bagian tunuh, dan menjaga keseimbangan suhu tubuh. Kita mengetahui air memiliki rumus senyawa H2O. Air tersusun dari unsur-unsur hidrogen dan oksigen. Tanpa kita sadari bahwa kita sedang berhadapan dengan contoh aplikasi dari unsur-unsur yang berikatan, yang kemudian membentuk senyawa. Mungkin hal-hal yang sepatutnya kita kritisi adalah bagaimana unsur-unsur tersebut dapat berikatan dan kemudian membentuk senyawa. Sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari senyawa kimia. Dan istilah organk seolah-olah berhubungan dengan kata organisme atau jasad hidup. Organik merupakan zat yang berasal dari makluk hidup hewan/tumbuhan-tumbuhan seperti minyak dan batu bara. Pada dasarnya kimia organik melibatkan zat-zat yang diperoleh dari jasad hidup. Ikatan Kovalen James E. Brady, 1990 Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom James E. Brady, 1990. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron sesama atom bukan logam. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan electron ikatan PEI dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas PEB. Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam, bisa sejenis contoh H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2 dan berbeda jenis contoh H2O, CO2, dan lain-lain. Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Contoh Gambar Ikatan Kovalen Rumus Kimia Senyawa Kovalen Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul dari senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang dipasangkan harus disamakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak selalui dipatuhi, terdapat beberapa senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet. Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah oktet, jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O. pasangan elektron yang berikatan Ikatan kovalen terdiri dari Ikatan Kovalen Nonpolar Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 nol atau mempunyai bentuk molekul simetri. Titik muatan negative electron persekutuan berhimpit, sehingga pada molekul pembentuknya tidak terjadi momen dipol, dengan perkataan lain bahwa elektron persekutuan mendapat gaya tarik yang sama. Ikatan kovalen nonpolar terdiri dari Ikatan kovalen tunggal Ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI. Contoh H2, H2O konfigurasi elektron H = 1; O = 2, 6. Contoh pembentukan ikatan pada molekul H2O di bawah ini Ikatan kovalen tunggal Ikatan kovalen rangkap dua Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI. Contoh O2, CO2 konfigurasi elektron O = 2, 6; C = 2, 4. Berikut ini pembentukan ikatan angkap 2 pada molekul CO2. Ikatan kovalen rangkap dua Ikatan kovalen rangkap tiga Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI. Contoh N2 Konfigurasi elektron N = 2, 5. Berikut ini pembentukan ikatan rangkap 3 pada molekul N2 Ikatan kovalen rangkap tiga Ikatan Kovalen Polar Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol. Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang berbeda disebut ikatan kovalen polar. Ikatan kovalen polar dapat juga terjadi antara dua atom yang sama tetapi memiliki keelektronegatifan yang berbeda. Contoh ikatan kovalen polar HF Contoh ikatan kovalen polar HF Dlm senyawa HF ini, F mempunyai keelektronegatifan yang tinggi jika dibandingkan H.. sehingga pasangan elektron lebih tertarik kearah F, akibatnya akan terbentuk dipol-dipol atau terjadi pengkutuban terbentuknya kutub antara H dan F. Ikatan Kovalen Koordinasi Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan electron yang dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan disini terdapat satu atom pemberi pasangan electron bebas, sedangkan atom lain sebagai penerimanya. Ikatan kovalen koordinasi kadang-kadang dinyatakan dengan tanda panah â yg menunjukan arah donasi pasangan elektron. Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi BF3NH3 5B = 1s2 2s2 2p1 9F = 1s2 2s2 2p5 7N = 1s2 2s2 2p3 Contoh Ikatan Kovalen Koordinasi BF3NH3 Sifat-sifat Senyawa Kovalen Titik didih Pada umumnya senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah rata-rata di bawah suhu 200 0C. Sebagai contoh Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat antar molekul-molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air dalam fasa bentuk cair akan mudah berubah menjadi uap air bila dipanaskan sampai sekitar 100 0C, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam molekul H2O tidak putus. Volatitilitas kemampuan untuk menguap Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas. Molekul-molekul pada senyawa kovalen yang mempunyai sifat mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa kovalen contoh dari senyawa kovalen yang mudah menguap Kelarutan Pada Umumnya senyawa kovalen tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik. Pelarut organik merupakan senyawa karbon, misalnya bensin, minyak tanah, alkohol, dan aseton. Namun ada beberapa senyawa kovalen yang dapat larut dalam air karena terjadi reaksi dengan air hidrasi dan membentuk ion-ion. Misalnya, asam sulfat bila dilarutkan ke dalam air akan membentuk ion hidrogen dan ion sulfat. Senyawa kovalen yang dapat larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen polar, sedangkan senyawa kovalen yang tidak larut dalam air selanjutnya disebut dengan senyawa kovalen non polar. Daya hantar Listrik Pada umumnya senyawa kovalen pada berbagai wujud tidak dapat menghantar arus listrik atau bersifat non elektrolit, kecuali senyawa kovalen polar. Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar mengandung ion-ion jika dilarutkan dalam air dan senyawa tersebut temasuk senyawa elektrolit lemah. Berikut ini gambar perbedaan antara senyawa non elektrolit, elektrolit lemah dan elektrolit kuat. Ikatan Logam Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama electron elektron valensi antaratomatom logam. Contoh logam besi, seng, dan perak. Ikatan logam bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron. Contoh terjadinya ikatan logam. Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi Fe dapat saling tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain. Tumpang tindih antarelektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron. Karena muatannya berlawanan Fe2+ dan 2 eâ, maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-ion Fe+ dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam. Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg; keras tapi lentur/dapat ditempa; mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi; penghantar listrik dan panas yang baik; mengilap. Contoh ikatan logam Perbandingan Sifat Fisis Senyawa Logam dengan Senyawa Non Logam Logam Non Logam 1. Padatan logam termasuk penghantar listrik yang baik 1. Padatan non logam biasanya bukan penghantar listrik 2. Mempunyai kilap logam 2. Tidak mengkilap 3. Kuat dan keras apabila digunakan sebagai logam paduan 3. Kebanyakan non logam tidak kuat dan lunak 4. Dapat dibengkokkan dan diulur 4. Biasanya rapuh dan patah bila dibengkokkan atau diulur 5. Penghantar panas yang baik 5. Sukar menghantarkan panas 6. Kebanyakan logam memiliki kerapatan yang besar 6. Kebanyakan non logam memiliki kerapatan rendah 7. Kebanyakan logam memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi 7. Kebanyakan non logam memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah REAKSI SENYAWA LOGAM Logam-logam alkali mempunyai beberapa sifat fisik antara lain semuanya lunak, putih mengkilat, dan mudah dipotong. Jika logam-logam tersebut dibiarkan di udara terbuka maka permukaannya akan menjadi kusam karena logam-logam tersebut mudah bereaksi dengan air atau oksigen, dan biasanya disimpan dalam minyak tanah. Bersamaan dengan semakin bertambahnya nomor atom maka tingkat kelunakannya juga semakin bertambah. Tingkat kelunakan logam-logam alkali makin bertambah sesuai dengan bertambahnya nomor atom logam-logam tersebut. Sifat-sifat kimia logam alkali tanah dapat diamati antara lain dari reaksinya terhadap air. Reaksinya dengan air menghasilkan gas hidrogen dan hidroksida serta cukup panas. Reaktivitas terhadap air dingin semakin bertambah besar dengan bertambahnya nomor logam. Logam-logam alkali tanah, kecuali berilium semuanya berwarna putih, mudah dipotong dan nampak semakin mengkilat jika dipotong, serta cepat menjadi kusam di udara. Reaktivitasnya terhadap air berbeda-beda. Berilium dapat bereaksi dengan air dalam keadaan pijar dan airnya dalam bentuk uap. Magnesium bereaksi dengan air dingin secara lambat dan semakin cepat bila makin panas, logam-logam alkali tanah yang lain sangat cepat bereaksi dengan air dingin menghasilkan gas hidrogen dan hidroksida serta menghasilkan banyak panas. Senyawa klorida dari logam-logam alkali maupun alkali tanah larut dalam air membentuk ion hidrat sederhana. banyak klorida kovalen atau agak kovalen mengalami hidrolisis dan menghasilkan klorida dan oksida atau hidroksinya. Misalnya larutan aluminium klorida bereaksi dengan air membentuk aluminium hidroksida. Polarisasi Ikatan Kovalen Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkankepolaran senyawa. Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa menjadi polar. Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar dibandingkan H. Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H â Cl. Atom Cl lebih negatif daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar. Contoh 1 Senyawa kovalen polar HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3. 2 Senyawa kovalen nonpolar H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3. Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut. 1 Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar. 2 Bentuk molekul, jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya bersifat nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka senyawanya bersifat polar. Aturan Oktet Aturan oktet, yaitu unsur akan mendapatkan atau kehilangan elektron untuk mencapai keadaan penuh delapan elektron valensi oktet. Contohnya yaitu Natrium memiliki satu elektron valensi. Menurut hukum oktet, unsur ini akan bersifat stabil ketika memiliki 8 elektron valensi. Dengan demikian, natrium akan kehilangan elektron 3s-nya. Dengan demikian, atom natrium akan berubah menjadi ion natrium dengan muatan positif satu Na+. Ion tersebut isoelektronik dengan neon gas mulia sehingga ion Na+ bersifat stabil. Sementara, untuk memenuhi aturan oktet, unsur klorin membutuhkan satu elektron untuk melengkapi pengisian elektron pada 3p. Setelah menerima satu elektron tambahan, unsur ini berubah menjadi ion dengan muatan negatif satu Clâ. Ion Clâisoelektronik dengan argon gas mulia sehingga bersifat stabil. Jika natrium dicampurkan dengan klorin, jumlah elektron natrium yang hilang akan sama dengan jumlah elektron yang diperoleh klorin. Satu elektron 3s pada natrium akan dipindahkan ke orbital 3p pada klorin. Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet Walaupun aturan oktet banyak membantu dalam meramalkan rumus kimia senyawa biner sederhana, akan tetapi aturan itu ternyata banyak dilanggar dan gagal dalam meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur-unsur transisi dan postransisi. Pengecualian aturan oktet Pengecualian aturan oktet dapat dibagi dalam tiga kelompok sebagai berikut. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet. Senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4 termasuk dalam kelompok ini. Hal ini menyebabkan setelah semua elektron valensinya dipasangkan tetap belum mencapai oktet. Contohnya adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil. Contohnya adalah NO2, yang mempunyai elektron valensi 5 + 6 + 6 = 17. Senyawa yang melampaui aturan oktet. Ini terjadi pada unsur-unsur periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari 8 elektron pada kulit terluarnya ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron. Beberapa contoh adalah PCl5, SF6, ClF3, IF7, dan SbCl5. Kegagalan aturan oktet Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun postransisi. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi, misalnya Ga, Sn, dan Bi. Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2. Begitu juga Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1dan +3. Pada umumnya, unsur transisi maupun unsur postransisi tidak memenuhi aturan oktet. 2. Ikatan Sekunder Gaya Tarik Antarmolekul Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah antara bagian positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya tarik antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik didih. Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya, sehingga mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun titik didih suatu senyawa. Gaya London / Gaya Dispersi Gaya London atau gayadispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul dalam zat yang nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan Jerman mengungkapkan teori tentang gaya ini, sehingga gaya ini bisa disebut gaya London. Gaya London adalah gaya dimana elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar sesaat, membentuk dipol sesaat. Dipol yang terbentuk dengan cara ini disebut dipol sesaat karena dipol ini dapat berubah secara banyak dalam satu detik. Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas molekul di sekitarnya sehingga membentuk suatu dipol terimbas. Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya relatif kira-kira sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar. Contohnya adalah hidrogen H2, nitrogen N2, metana CH4, gas-gas mulia seperti helium He, dan sebagainya. Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain kerumitan molekul dan ukuran molekul. Kerumitan Molekul Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul sederhana, sehingga Gaya London lebih besar dibandingkan molekul sederhana. Makin besar Mr makin kuat Gaya London. Ukuran Molekul Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul berukuran kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan Gaya London besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga gaya londonnya juga semakin besar. Ikatan Hidrogen Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen yang mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin F, oksigen O, dan nitrogen N. Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini tercermin dari titik didih yang menyolok tinggi dari senyawa-senyawa tersebut dibandingkan dengan senyawa lain yang sejenis. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk. Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air H2O, terjadi dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam florida HF yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida. Gambar Ikatan Hidrogen Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan parsial positif berasal dari atom H yang berasal dari salah satu molekul air. Ikatan hidrogen dapat terjadi inter molekul dan intra molekul. Jika ikatan terjadi antara atom-atom dalam molekul yang sama maka disebut ikatan hidrogen intramolekul atau didalam molekul, seperti molekul H2O dengan molekul H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada pada antar molekul seperti molekul NH3, CH3CH2OH dengan molekul H2O, ikatan yang semacam ini disebut dengan ikatan hidrogen intermolekul. Ikatan / Gaya Van Der Waals Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi, bisa dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas, semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun demikian, ada kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang bertujuan untuk memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat berikut. Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia, hidrogen, dan nitrogen. Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol selain gaya dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton. Geometri Molekul Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Molekul diatomik memiliki geometri linear; Molekul triatomik dapat bergeometri linear atau bengkok; Molekul tetraatomik bergeometri planar datar sebidang atau piramida. Semakin banyak atom penyusun molekul, semakin banyak pula geometrinya. Geometri molekul dapat ditentukan melalui percobaan. Namun demikian, molekul-molekul sederhana dapat diramalkan geometrinya berdasarkan pemahaman tentang struktur elektron dalam molekul. Teori Domain Elektron Teori domain elektron adalah suatu cara meramaikan geometri molekul berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dalam hal ini pada atom pusat. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut. Satu pasangan elektron ikatan PEI, baik ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga, merupakan satu domain. Satu pasangan elektron bebas PEB merupakan satu domain. No. Senyawa Rumus Lewis Atom Pusat Jumlah Domain Elektron PEI PEB 1. H2O H O H 2 2 4 2. CO2 O C O 2 0 2 3 SO2 O S O 2 1 3 Tabel Prinsip Dasar Teori Domain Elektron Antara domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak, sehingga domain elektron akan mengatur diri mengambil formasi sedemikian rupa sehingga tolak-menolak di antaranya menjadi minimum. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada satu atom sehingga gerakannya lebih leluasa. Pengertian Senyawa Organik Sebelum membahas lebih rinci dan jelas mengenai kimia organik, maka yang sangat perlu diketahui adalah pengertian kimia Senyawa organik. Senyawa organik adalah senyawa yang banyak mengandung unsur karbon dan unsur lainnya seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, dan fosfor dalam jumlah sedikit. Berikut ini beberapa contoh senyawa organik yang banyak terdapat dalam kehidupan sehari-sehari, yaitu CH4= Metana gas alam/ biogas , C2H2= Etuna gas karbit , C2H5OH= Etanol alkohol , C6H12O6= Glukosa , CH3COOH= Asam asetat cuka , C8H18= Oktana bensin , C2H6= Etana , C3H8= Propana , C3H6O= Propana aseton . Dari pengertian yang ada kimia organic memiliki ruang lingkup yag meluas, tidak hanya meliputi senyawa-senyawa dari alam melainkan jua termasuk senyawa sintesis yakni senyawa yang dibuat di laboratorium. Senyawa-senyawa karbon, memiliki peranan penting dalam seluruh organism hidup dalam kehidupan telah dikenal lebih dari dua juta senyawa karbon atau senyawa organic dibandingkan dengan Âą senyawa organik. Sifat khas dari senyawa organik adalah memiliki kemampuan berikatan dengan atom-atom umum lainnya. Atom karbon dalam senyawa karbon dapat membentuk rantai panjang, cincin, dan susunan lain yang lebih rumit. Senyawa karbon dapat terbentuk dari molekul-molekul besar seperti dari penjelasan pada pendahuluan terutama latar belakang telah digambarkan mengenai senyawa organik dan senyawa an-organik maka di sini dapat ditunjukkan perbedaan-perbedaannya. Senyawa Organik Senyawa An-organik 1. Tidak tahan panas 2. Semuanya berkatan kovalen 3. Sebagian besar tidak dalam air 4. Reaksinya lambat 5. Memiliki rantai yang panjang 6. Mempunyai isomer 7. Jika dibakar menghasilkan arang 1. Tidak panas terurai pada suhu tinggi 2. Dapat diberikan ion kovalen 3. Sebagian besar larut dalam air 4. Reaksinya relative cepat 5. Tidak memiliki rantai yang panjang 6. Tidak memiliki isomer 7. Jika dibakar tidak menghasilkan arang Senyawa-senyawa organik sintesis biasanya terdiri dari penggabungan kepingan kecil dan sederhana menjadi molekul besar yang kompleks. Ikatan kimia dipecahkan melalui reaksi-reaksi kimia. Ikatan dan Isomer Atom mengandung inti nucleus yang kecil dan padat dikelilingi oleh electron-elektron inti bermuatan positif, dan terdiri dari proton + dan neutron -. Nomor atom suatu unsur jumlah proton dalam inti / jumlah neutron bobot atom ⤠jumlah proton dan neutron. Orbital adalah electron-elektron terpusat pada daerah tertentu yang dikelilingi inti. Pada dasarnya bahwa sebelum mengetahui tentang ikatan asam unsur-unsur yang bergabung untuk membentuk ikatan kimia maka yang perlu diketahui adalah mengenai unsur-unsur kulit elektron. Susunan Elektron Dalam Kulit Atom Nomor kulit Jumlah Orbital Setiap Kulit Jumlah Elektron Jika Kulit Terisi Penuh S P D 1 2 3 1 1 1 0 3 3 0 0 5 2 8 18 Susunan elektron dari 18 unsur pertama adalah Unsur- unsur Hidrogen,Herlium, Litium, Berilium, Boron, Karbon, Nitrogen, Oksigen, Fluor, Neon, Natrium, Magnesium, Aluminium, Silikon, Fosfor, Belerang, Klor, dan Argon. Elektron valensi dari 18 unsur pertama Ikatan Ionik dan Kovalen Ikatan ionik terbentuk melalui pemindahan satu atau lebih electron valensi dari satu atom ke atom lain. Atom yang menyerahkan electron menjadi bermuatan positif yaitu kation,sedangkan atom yang menerima electron menjadi bermuatan negative adalah Reaksi antara atom natrium dan klor membentuk natrium klorida garam dapur. Dengan reaksinya Na + .C â Na+ + Clâ Atom Atom Kation Anion Natrium Klor Natrium Klor Atom-atom seperti natrium yang cenderung menyerakan elektronnya dinamakan elektropositif, sedangkan atom-atom seperti klor yang cenderug menerima electron dinamakan elektronegatif. Reaksinya H + H â H + Klor Atom Molekul Hidrogen Hidrogen Karbon dan Ikatan Kovalen Atom karbon tidak mempunyai kecenderungan kuat untuk melepaskan semua elektronnya atau kecenderungan kuat untuk menerima 4 elektron. Karbon tidak bersifat elektropositif kuat dan elektronegatif kuat melainkan membentuk ikata kovalen dengan atom lain melalui penggunaan electron bersama. Misalnya Metana yakni karbon bergabung denga empat atom hidogen masing-masing memperjuangkan satu empat electron valensi Ikatan tunggal Karbon-karbon Sifat khas atom karbon yitu memiliki kemampuan yang terbatas untuk menggunakan bersama elektronnya tidak saja dengan unsur lain tetapi juga dengan atom karbon lain. Misalnya etana dan heksakloroetana setiap karbon terikat dengan tiga atom hitrogen atau tiga atom klor. Kendatipun mereka tidak memiliki satu melainkan dua atom kabon, senyawa-senyawa ini mempunyai sifat kimia yang serupa dengan brturut-turut metana dan karbonnetraklorida. Ikatan karbon-karbon molekulnya karbon dengan karbon Pada etana, seperti halnya dengan ikatan hitrogen pada molekul hitrogen adalah ikatan kovalen murni yang electron-elektron digunakan bersama dianatara dua atom karbon yang identik. Sebagaimana halnya dengan molekul hidrogen, kalor digunakan untuk memecah-mecahkan ikatan karbon menjadi dua bagian CH3 dinamakan radikal metal. Radikal aialah bagian dengan elektron bebas yang jumlahnya ganjil. Jumlah atom karbon yang dapat berikatan hamper tak terbatas dan beberapa molekul dapat mengandung sederet 100 atau lebih ikatan karbon-karbon. Kemampuan unsur untuk membentuk rantai sebagai hasil ikatan atom sejenis dinamakan katensi catention. Atom karbon tidak hanya berikatan dalam rantai yang lurus melainkan juga membentuk cabang dan melingkar sebagaimana kita lihat sangat seragam. Valensi Valensi berarti kekuatan atau kapasitas dan sangat berkaitan dengan gabungan kekuatan dari satu unsur. Valensi unsur-unsur adalah jumlah ikatan yang dapat dibuat oleh unsur-unsur yang bersangkutan. Isometri Rumus molekul adalah suatu zat yang hanya menyatakan jumlah dan macam tom yang ada sedangkan rumus struktur menjelaskan bagaimana atom â atom tersusun. misalnya H2O adalah rumus molekul untuk air. setiap molekul air tersusun dari dua atom hidogen dan satu atom oksigen. Rumus sturkturnya H â O â H Istilah isomer berasal dari bahasa latin yaitu âIsosâ artinya sama dan âmetosâ artinya bagian. jadi isomer sturktur adalah senyawa â senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi berbeda rumus strukturnya. contoh untuk rumus C2H6O rumus strukturnya Pada rumus pertama, kedua karbon dihubungkan melalui ikatan kovalen tunggal, sedangkan pada rumus kedua karbon dihubungkan dengan oksigen. Untuk mengetahui susunan mana yang merupakan cairan dan mana yang merupakan gas, yaitu dengan melakukan pengujian kimia sederhana. cairan C2H6O etil alcohol atau etanol bereaksi denagn logam natrium menghasilkan gas hydrogen dan senyawa baru C2H5O na. sedangkan gas C2H6O dimetil eter tidak bereaksi dengan logam natrium. keduannya merupakan isomer â isomer struktur dimana mempunyai rumus struktur yang sesame tetapi berbeda strukturnya. Penulisan rumus struktur Dalam penulisan rumus struktur , untuk mempelajari kimia organik maka dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya untuk rumus molekul C5H12 Rantai lurus C-C-C-C-C Rantai tersebut menggunakan satu valensi bagi setiap karbon yang berada âdiujungâ ke karbon nerikutnya ditengah rantai. karena itu setiap setiap karbon yang memiliki sisa tiga valensi untuk mengikat hydrogen. Rantai bercabang Misalkan untuk mengurangi trpanjang dari empat karbon dan dihubungkan. karbon kelima pada salah satu karbon dibagin tengah seperti C-C-C-C C Jika ditambahkan ikatan-ikatan lain pada setiap karbon agar memenuhi valensi empat akan terlihat ada tiga karbon yang mempunyai tiga hidrogen sedangkan adapula yang mempunyai satu atau dua hidrogen. Singkatan rumus struktur Untuk memudahkan penulisan rumus struktur maka dapat dilakukan dengan cara disingkat tampa mengurangi arti dari rumus tersebut. misalnya rumus struktur etil alkohol. Peranan Kimia Organik Dalam Kehidupan Sehari-hari Kimia organik dalam peranannya dalam kehidupan sehari-hari sangatlah banyak melalui cabang-cabang ilmu yang lain. Hampir sama reaksi dalam jasad hidup melibatkan zat â zat orgsnik dan bahian utama dari jasad hidup yakni protein, karbohidrat, lipid, lemak asam nukleat DNA, RNAmembrane sel, enzim, hormone adalah senyawa organik. Senyawa â senyawa organik kita lihat sehari â hari adalah bensin, pakaian , mebel dari kayu. kertas untuk buku â buku, obat â obatan , bungkusan â bungkasan palastik, film untuk potret, minyak wangi, karpet, dan lain â lain. sering juga kita mendengar berbagai berita seperti polietilen, epoksi, âstirofoamâ. nikosi, lemak tak jenuh, kolestrol dan bilangan oktan. Demikian contoh- contoh senyawa organik yang berperan dalam kehidupan sehari â hari bahwa dari senyawa â senyawa tersebut sangat memiliki arti dalam memenuhi kebutuhan manusia dan sebagai bukti nyata bentukan senyawa â senyawa yang ada yang berhasil di produk dari kebudayaan teknologi, sebab cabang ilmu senyawa organik bukan sekedar cabang ilmu bagi ahli kimia professional atau dokter, ahli fisika, daokter hewan, apoteker, perawat atau ahli tanaman salah satunya adalah alkohol dalam kehidupan sehari â hari yakni Metanol Methanol dapat diubah menjadi methanol yang dugunakan untuk membuat polimer plastik sebagai pelarut untuk membuat senyawa organik. Etanol Etanol adalah alkohol biasa yang merupakan alkohol terpenting, pada suhu kamar etanol berupa zat cair bening, mudah menguap dan berbau khas. selain itu banyak senyawa organik yakni polialkohol yang terdiri dari 2 seperti Etil glikol berupa zat cair tak berwarna , kental dan berasa manis, sebagai gahan antgi beku, pada radiator mobil, sebagai bahan industry erat sintesis seperti Dacron sebagai pelarut dan bahan pelunak. Gliserol sebagai pelembab dan pelembut pada lotion dan bahan-bahan hosmetik juga sebagai pelarut jenis obat â obatan. Eter kegunaannya sebagai pelarut dan obat bis anestesi pada operasi terutama etil eter Aldehid formaldehid merupakan aldehid yang paling banyak diproduksi dengan kegunaannya sebagai berikut untuk membuat formalin yang dugunakan untuk mengawetkan jangan pada makanan untuk membuat berbagai jenis plastik termoset tidak mudah meleleh pada pemanasan Keton banyak digunakan adalah propanon sebagai pelarut untuk lilin, palstik, sirlak, juga dapat memproduksi rayon pembersih pewarna kuku. Ester Ester buah â buahan Ester yang berbau sedap digunakan sebagai penyedap atau esen Lilin dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang untuk membatik Lemak dan minyak untuk membuat mentega dan sabun [ Pelengkap ] Jika ada pertanyaan ujian seperti ini Apa tujuan dari pembentukan ikatan kimia ? maka jawabannya adalah Membedakan senyawa yang mempunyai ikatan elektrovalen dan ikatan kovalen serta, reaksi pembentukan kompleks dan bukan kompleks. Mengapa atom membentuk ikatan kimia? maka jawabannya adalah Karena adanya satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom yang lain sedemikian rupa sehingga terdapat ion positif dan ion negatif yang keduanya saling tarik-menarik karena muatannya berlawanan, membentuk ikatan ion. Karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan. Jenis ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan elektron berlangsung sedemikian rupa sehingga setiap atom yang diberikan mempunyai suatu konfigurasi elektron mantap, yaitu konfigurasi dengan 8 elektron valensi. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen? maka jawabannya adalah Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom James E. Brady, 1990. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron sesama atom bukan logam. Apa yang dimaksud dengan ikatan Vanderwalls? maka jawabannya adalah Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi, bisa dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas, semuanya tergolong gaya van der Waals. Kesimpulan Mengenai kembali dari latar belakang penulisan sampai pada pembahasan mengenai Ikatan Kimia Dan Senyawa Organik dalam kehidupan sehariâhari telah ditunjukkan penulis tentang berbagai kimia organik yang berasal dari senyawaâsenyawa yang terdapat di dalam dan juga sintesi dari penelitian laboratorium. Berasal dari sekian banyak senyawa dan gugusâgugus karbon yang ada memiliki peranan penting dalam kehidupan sehariâhari tertutama dalam bidang trasportasi, kesehatan juga dalam bidangâbidang lain yang bersangkutan dengan kebutuhan hidup manusia. Saran Dalam penulisan makalah ini masih sangat membutuhkan banyak penyempurnaan namun juga sangat bermanfaat dalam mendalami pengetahuan tentang Ikatan Kimia Dan Senyawa Organik. Dengan demikian penulis dapat member saran saran sebagai berikut Bagi pembaca yang menemukan kekurangan â kekurangn dalam tulisan ini, perlu pembenahan denagn mengoleksi banyak sumber demi penyempurnaan Tidak hanya sekedar pembaca tulisan terapai bila perlu sangat diharapkan untuk bisa mempelajari dan mendalaminya sebagai pengetahuan yang penting. DAFTAR PUSTAKA Elida Tety. 1996. Pengantar Kimia. Jakarta Penerbit Gunadarma. Mukti Agus. 2013. Peningkatan Pemahaman Konsep Ikatan Kimia Melalui Perbaikan Bahan Ajar. Aceh Chimica Didactica Acta. Nigel, Saunders. 2007. Chemistry eBook for AQA. New York Oxford University Press. UPT MKU. 20113. Kimia Dasar I. Makassar Universitas Hasanuddin. Rufaida, Anis Dyah., Wulandari, Erna Tri, dan Waldjinah. 2013. Detik-detik Ujian Nasional Kimia Tahun Pelajaran 2013/2014. Klaten Intan Pariwara. Saidah, Aas, dan Purba, Michael. 2013. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa. Jakarta Penerbit Erlangga. Syarifudin. 2008. Inti Sari Kimia untuk SMA. Tangerang Scientific Press. Hark Suminar, 1983. Kimia Organik, Edisi Ke Enam. Penerbit Erlangga, Jakarta Kolo, Sefrinus,. 2009. Bahan Ajar Kimia Organik. Universitas Timor. Kefamenanu. Lianawati Lucia, 1999. Bimbingan Pemantapan Kimia. Penerbit CV Yrama Widya, Bandung Demikian ulasan materi Ikatan Kimia yang telah kami susun dan paparkan dalam makalah ini. Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa agar dapat lebih memahami lebih jauh mengenai Ikatan Kimia dan macam-macamnya, dan agar rekan-rekan mahasiswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar permasalah dalam ikatan kimia. Terima kasih banyak atas kunjungannya. đ đ đ Baca Juga 6 Perbedaan Senyawa Polar Dengan Non Polar Penjelasan Perbedaan Metanol Dan Bensin Lengkap Pengertian Larutan Dan Kelarutan Dalam Kimia Beserta Contohnya Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Halit bentuk mineral natrium klorida, terbentuk saat air asin menguap meninggalkan ion yang tidak menguap. Senyawa ionik dapat dibuat dari ion konstituennya dengan penguapan, presipitasi, atau pembekuan. Logam reaktif seperti logam alkali dapat bereaksi langsung dengan gas halogen yang sangat elektronegatif membentuk produk ionik.
Senyawa IonikDalam kimia, senyawa ionik adalah senyawa kimia yang tersusun dari ion-ion yang disatukan oleh gaya elektrostatik yang disebut ikatan ini netral secara keseluruhan, tetapi terdiri dari ion bermuatan positif yang disebut kation dan ion bermuatan negatif yang disebut anion. Ini bisa berupa ion sederhana seperti natrium Na+ dan klorida Clâ dalam natrium klorida, atau spesies poliatomik seperti ion amonium NH+4 dan karbonat CO2â3 dalam amonium karbonat. Masing-masing ion dalam senyawa ionik biasanya memiliki beberapa tetangga terdekat, jadi tidak dianggap sebagai bagian dari molekul, tetapi merupakan bagian dari jaringan tiga dimensi kontinu; ini biasanya dalam struktur dalam senyawa ionikSenyawa ionik yang mengandung ion hidrogen H+ diklasifikasikan sebagai asam, sedangkan yang mengandung ion basa hidroksida OHâ atau oksida O2â diklasifikasikan sebagai basa. Senyawa ionik tanpa ion-ion di atas juga dikenal sebagai garam dan dapat terbentuk melalui reaksi asam basa. Senyawa ionik juga dapat dihasilkan dari ion konstituennya melalui penguapan pelarutnya, presipitasi, pembekuan, reaksi zat padat, atau reaksi transfer elektron logam reaktif dengan nonlogam reaktif, seperti gas ionik biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, dan keras dan rapuh. Sebagai padatan mereka hampir selalu menyekat listrik, tapi saat meleleh atau larut mereka menjadi sangat konduktif, karena mobilisasi nama senyawa berikatan ionikPemberian nama untuk senyawa ionik menurut IUPAC adalah penggabungan antara nama ion positif dan ion negatif. Jumlah atom dalam senyawa tidak dihitung tanpa menggunakan awalan mono-, di-, tri-, dst..Nama senyawa berikatan ionik = nama ion positif + nama ion negatif tanpa menggunakan awalan mono-, di-, tri-, dstDalam tabel berikut disajikan beberapa nama ion positif dan negatif monoatomik dari unsur golongan AIon positif KationIonNamaLi+litiumNa+natriumK+kaliumRb+rubidiumBe2+beriliumMg2+magnesiumCa2+kalsiumSr2+srontiumBa2+bariumAl3+aluminiumIon negatif AnionIonNamaN3-nitridaO2-oksidaS2-sulfidaFâfluoridaClâkloridaBrâbromidaIâiodida/yodidacatatan Ada beberapa unsur golongan A yang tidak dicantumkan dalam tabel di atas, karena tidak umum dijumpai dalam pembahasan senyawa berikatan ionik. Unsur tersebut adalahUnsur-unsur yang dianggap sudah stabil, sehingga tidak membentuk ikatan ionik. contoh seluruh unsur golongan VIII A gas mulia.Unsur-unsur non logam yang lebih cenderung berikatan kovalen. Contoh karbon C, silikon Si, logam yang dapat membentuk ion positif, tetapi memiliki beberapa nilai bilangan oksidasi. Penamaannya akan mengikuti aturan penamaan senyawa redoks dibahas dalam tutorial tersendiri. Contoh timbal Pb, timah Sn, Tuliskan nama untuk senyawa-senyawa berikut LiI, K3N, AlI3, dan BeF2!JawabLiI =Lithium iodidaK3N =Kalium nitridaAlI3 =Aluminium iodidaBeF2 =Berilium fluoridaModel pengisian ruang sel satuan merkuri telluride, HgTe. Sumber foto Wikimedia CommonsIon KhususAda ion yang tidak hanya terdiri dari satu atom monoatomik, melainkan beberapa atom poliatomik. Ion-ion ini memiliki nama khusus dan biasanya terdiri dari unsur-unsur ion-ion ini akan kita jumpai pada materi Asam-Basa. Karena sering digunakan bersama ion monoatomik, sebagai bahan perbandingan, berikut kami sajikan beberapa nama ion positif kationIonNamaNH4+amoniumIon negatif anionIonNamaCNâsianidaNO3ânitratCH3COOHâasetatSO42-sulfatCO32-karbonatPO43-posfatCatatan Daftar lengkap nama ion-ion khusus dapat dilihat di buku pelajaran pada materi Tuliskan nama untuk senyawa-senyawa berikut LiNO3, K2SO4, NH4Cl, dan NH42CO3!JawabLiNO3 =Lithium nitratK2SO4 =Kalium sulfatNH4Cl =Amonium kloridaNH42CO3 =Amonium karbonatRumus Kimia Senyawa IonikSenyawa ion dibentuk melalui serah-terima elektron menghasilkan kation dan anion. Dalam senyawa ion, jumlah muatan kation harus sama dengan anion agar dihasilkan senyawa netral secara listrik. Tinjau senyawa NaCl. Ion Na+ memiliki muatan 1+ dan ion Clâ memiliki muatan â1 sehingga rumus kimianya senyawa Na2SO4. Dalam senyawa ini, ion Na+ bermuatan 1+ sedangkan ion SO42- bermuatan 2â. Agar senyawa yang dibentuk netral, maka diperlukan dua ion natrium untuk satu ion sulfat. Jadi rumus kimia dari natrium sulfat adalah Na2SO4. Dalam Al2SO43, ion aluminium bermuatan 3+ Al3+ dan ion sulfat bermuatan 2â SO42-. Agar senyawa yang terbentuk netral, maka ion aluminium dikalikan muatan ion sulfat dan sebaliknya sehingga rumus kimianya adalah Al2SO4 menentukan rumus kimia senyawa ion dari ion-ion penyusunnya, perhatikan beberapa langkah berikut ini1. Tuliskan nama senyawa Tuliskan ion-ion yang Setarakan muatan positif dan negatif4. Tuliskan rumus kimia tanpa Muatan Total Ion dalam SenyawaIon dan SenyawaNa+Na+CO32-Na2CO3Muatan Total2+2â0Ion dan SenyawaAl3+Al3+SO42-SO42-SO42-Al2SO43Muatan Total6+6â0Tabel Rumus Kimia Senyawa IonNama SenyawaIonRumus KimiaPositifNegatifNatrium HidroksidaNa+OHâNaOHKalium nitratK+NO3âKNO3Amonium sulfatNH4+SO42âNH42SO4Kalsium karbonatCa2+CO32âCaCO3Kalsium bikarbonatCa2+HCO3âCaHCO32Magnesium kloridaMg2+ClâMgCl2Cara dan Aturan Penulisan Nama Senyawa Ionik Kation dan AnionTata nama senyawa ion tidak terlepas dari nama-nama kation dan anion pembentuk senyawa ion tersebut. Maka dari itu, Anda harus mengenal terlebih dahulu nama-nama kation dan anion yang disajikan dalam bentuk tabel berikut Nama-Nama KationKation +1+2+3+4NamaLambangNamaLambangNamaLambangNamaLambangLitiumLi+MagnesiumMg2+AluminiumAl3+TimahIVSn4+NatriumNa+KalsiumCa2+KromiumCr3+TimbalIVPb4+KaliumK+BariumBa2+BesiIIIFe3+SesiumCs+SengZn2+PerakAg+NikelNi2+AmoniumNH4+BesiIFe2+TembagaICu+TembagaIICu2+Tabel Nama-Nama AnionAnion â1â2â3â4NamaLambangNamaLambangNamaLambangNamaLambangFluoridaFâOksidaO2-NitridaN3-KarbidaC4-KloridaClâSulfidaS2-FosfidaP3-BromidaBrâSulfatSO42-FosfatPO43-IodidaIâSulfitSO32-FosfitPO33-NitritNO2âKarbonatCO32-NitratNO3âDikromatCr2O72-SianidaCNâKromatCrO42-Pemberian nama senyawa yang berikatan ion diawali dengan menuliskan nama ion positif kemudian nama ion negatifnya, misalkan KI memiliki nama kalium iodida karena berasal dari ion K+ dan ion Iâ.Senyawa ion dapat tersusun atas kation dan anion monoatomik yang disebut senyawa ion biner. Sedangkan senyawa ion yang tersusun atas kation monoatomik dan anion poliatomik disebut senyawa ion poliatomik. Pemberian nama senyawa ion biner dan poliatom berbeda. Berikut ini akan dijelaskan cara pemberian nama pada senyawa-senyawa Nama Senyawa Ion BinerPada senyawa ion yang termasuk biner, senyawa dibentuk dari ion logam kation dan nonlogam anion. Pemberian nama dimulai dari nama logam kemudian nama nonlogam dengan diberi akhiran âida. Perhatikan contoh berikut kalsiumBr2 Brom + ida = BromidaNama senyawa CaBr2 menjadi kalsium ini contoh pemberian nama beberapa senyawa kloridaCaS=Kalsium sulfidaNaBr=Natrium bromidaCaO=Kalsium oksidaKI=Kalium iodidaMgBr2=Magnesium bromidaKF=Kalium fluoridaBaCl2=Barium kloridaBeberapa logam seperti unsur transisi memiliki lebih dari satu macam ion, misalnya Fe2+ dan Fe3+. Senyawanya dengan Clâ membentuk FeCl2 dan FeCl3. Pemberian nama senyawa biner tersebut mengikuti aturan sebagai berikut.⢠Ion logam yang bermuatan lebih tinggi diberi akhiran âi dibelakang nama logam itu dalam bahasa latin, sedangkan yang muatannya lebih rendah diberik akhiran âo.⢠Di belakang nama logam dalam bahasa indonesia dituliskan muatan ion dalam kurung dengan tulisan Romawi dilanjutkan dengan nama nonlogam diberi akhiranâ dan FeCl3 diberi nama sebagai diberi nama Ferro klorida atau besiII kloridaFeCl3 diberi nama Ferri klorida atau besiIII kloridaTata Nama Senyawa Ion PoliatomikPada senyawa ion salah satu ion atau kedua ion dapat merupakan ion poliatom. Ion poliatomik biasanya terdiri dari dua unsur yang bergabung dan memiliki muatan, seperti CO32- dan SO42-. Untuk anion sejenis tetapi jumlah oksigennya berbeda, aturan tata namanya yaitu.⢠Jika mengandung oksigen lebih banyak namanya diberi akhiran âat.⢠Jika mengandung oksigen lebih sedikit namanya diberi akhiran â nama senyawa poliatomik diawali dengan menyebutkan nama kation kemudian nama nitritCaSO4=Kalsium sulfatNaNO3=Natrium nitratMgCO3=Magnesium karbonatK2SO3=Kalium sulfitBaNO32=Barium nitratK2SO4=Kalium sulfatAl2SO43=Aluminium sulfatUnsur halogen, misalnya klor dapat membentuk ion yang mengandung oksigen dengan jumlah sampai 4. Cara pemberian namanya yaitu, untuk ion yang mengikat oksigen paling sedikit diberi awalah hipo dan akhiran âit. Sedangkan ion yang mengikat oksigen paling banyak diberi awalah per dan akhiran â hipokloritNaClO2=Natrium kloritNaClO3=Natrium kloratNaClO4=Natrium perkloratContoh Soal dan Pembahasan Tata Nama Senyawa IonikAgar Anda lebih memahami tentang cara menuliskan rumus kimia dan pemberian nama senyawa ion, perhatikan dua contoh soal dan penyelesaiannya berikut Soal 1Tulislah rumus kimia senyawa di bawah iniaKalsium sulfidabNatrium oksidacZink oksidadAlumunium kloridaeBesiII sulfidafRaksaII kloridagTimahIV sulfidahTimbalII bromidaJawabaKalsium sulfidaKation = kalsium Ca2+Anion = sulfida S2-Reaksi Ca2+ + S2- â CaSRumus = CaSbNatrium oksidaKation = natrium Na+Anion = oksida O2-Reaksi Na+ + O2- â Na2ORumus = Na2OcZink oksidaKation = zink Zn2+Anion = oksida O2-Reaksi Zn2+ + O2- â ZnORumus = ZnOdAlumunium kloridaKation = alumunium Al3+Anion = klorida ClâReaksi Al3+ + Clâ â AlCl3Rumus = AlCl3eBesiII sulfidaKation = besiII Fe2+Anion = sulfida S2-Reaksi Fe2+ + S2- â FeSRumus = FeSfRaksaII kloridaKation = raksaII Hg2+Anion = klorida ClâReaksi Hg2+ + Clâ â HgCl2Rumus = HgCl2gTimahIV sulfidaKation = timahIV Sn4+Anion = sulfida S2-Reaksi Sn4+ + S2- â SnS2Rumus = SnS2hTimbalII bromidaKation = timbalII Pb2+Anion = bromida BrâReaksi Pb2+ + Brâ â PbBr2Rumus = PbBr2Contoh Soal 2Tuliskan rumus kimia senyawa yang terbentuk dari kation dan anion berikut iniKation/AnionClâO2-NO3-SO4-PO4-Na+Cu2+Hg2+Fe3+Al3+JawabKation/AnionClâO2-NO3-SO4-PO4-Na+NaClNa2ONaNO3Na2SO4Na3PO4Cu2+CuCl2CuOCuNO32CuSO4Cu3PO42Hg2+HgCl2HgOHgNO32HgSO4Hg3PO42Fe3+FeCl3Fe2O3FeNO33Fe2SO43FePO4Al3+AlCl3Al2O3AlNO33Al2SO43AlPO4Demikianlah artikel tentang cara menentukan rumus kimia senyawa ion,Sejarah Penemuan Senyawa IonikKata ion adalah istilah Yunani ៰ν, ion, âgoing bahasa Indonesia pergiâ, kata kerja bentuk sedang mengerjakan dari áź°ÎνιΚ, ienai, âto goâ. Istilah ini diperkenalkan oleh fisikawan dan kimiawan Michael Faraday pada tahun 1834 untuk spesies yang tidak dikenal yang berpindah dari satu elektrode ke elektroda lainnya melalui media sinar-X yang dikembangkan oleh BraggPada tahun 1913, struktur kristal natrium klorida ditentukan oleh William Henry Bragg dan William Lawrence mengungkapkan bahwa terdapat enam tetangga terdekat yang sama untuk masing-masing atom. Hal ini menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut tidak diatur dalam molekul atau agregat terbatas, melainkan sebagai jaringan dengan tatanan kristal jarak senyawa anorganik lainnya juga dijumpai memiliki ciri struktural yang ini segera digambarkan tersusun dari ion-ion bukan dari beberapa atom netral, tetapi hipotesis ini tidak dapat dibuktikan sampai pertengahan 1920-an, saat dilakukan percobaan refleksi sinar-X yang mendeteksi kerapatan elektron.Kontributor utama pengembangan perlakuan teoretis struktur kristal ion adalah Max Born, Fritz Haber, Alfred LandĂŠ, Erwin Madelung, Paul Peter Ewald, dan Kazimierz Fajans. Prediksi born tentang energi kristal berdasarkan asumsi konstituen ionik, yang menunjukkan hubungan yang baik dengan pengukuran termokimia, selanjutnya mendukung asumsi Senyawa IonikHalit, bentuk mineral natrium klorida, terbentuk saat air asin menguap meninggalkan ion yang tidak ionik dapat dibuat dari ion konstituennya denganpenguapan, presipitasi, atau pembekuan. Logam reaktif seperti logam alkali dapat bereaksi langsung dengan gas halogen yang sangat elektronegatif membentuk produk ionik. Mereka juga dapat disintesis sebagai produk dari reaksi antar padatan pada suhu senyawa ionik larut dalam pelarut, senyawa ini dapat diperoleh sebagai senyawa padat dengan menguapkan pelarutnya dari larutan elektrolit pelarut diuapkan, ion tidak ikut menguap, tetapi tetap berada di larutan yang tertinggal, dan bila sudah cukup pekat, terjadilah nukleasi, dan mengkristal menjadi senyawa ionik. Proses ini terjadi secara luas di alam, dan merupakan cara pembentukan mineral evaporit. Metode lain untuk mendapatkan kembali senyawa dari larutannya melibatkan penjenuhan larutan pada suhu tinggi dan kemudian mengurangi kelarutannya dengan menurunkan suhu sampai larutan tersebut superjenuh dan senyawa padat ion yang tidak larut dapat diendapkan dengan mencampur dua larutan, satu dengan kation dan satu lagi dengan anion di dalamnya. Oleh karena semua larutan bersifat netral secara kelistrikan, kedua larutan yang dicampur juga harus mengandung ion lawan dari muatan yang berlawanan. Untuk memastikan bahwa ion lawan ini tidak mencemari senyawa ionik yang diendapkan, penting untuk dipastikan agar ion lawan tidak ikut mengendap. Jika kedua larutan tersebut menggunakan ion hidrogen dan ion hidroksida sebagai ion lawan, mereka akan bereaksi satu sama lain dalam reaksi asamâbasa atau reaksi netralisasi membentuk air. Sebagai alternatif, ion lawan dapat dipilih untuk memastikan bahwa bahkan jika digabungkan dalam satu larutan tunggal, mereka akan tetap larut sebagai ion pelarutnya adalah air baik dalam metode penguapan atau pembentukan endapan, dalam banyak kasus kristal ionik yang terbentuk juga mencakup air kristal, sehingga produk tersebut dikenal sebagai hidrat, dan dapat memiliki sifat kimia yang sangat garam cair akan memadat pada pendinginan sampai di bawah titik bekunya. Ini kadang-kadang digunakan untuk sintesis benda padat senyawa ion kompleks dari reaktan padat, yang sebelumnya telah dicairkan kasus lain, reaktan padat tidak perlu dicairkan, tetapi bisa bereaksi melalui jalur reaksi benda padat. Dalam metode ini, reaktan digiling berulang-ulang sampai halus dan menjadi pasta, kemudian dipanaskan sampai suhu dimana ion-ion reaktan tetangga dapat berdifusi bersamaan selama campuran reaktan tetap berada dalam oven. Jalur sintetis lainnya menggunakan prekursor padat ion non-volatil dengan rasio stoikiometri yang tepat, yang dipanaskan untuk menghilangkan spesies beberapa reaksi antara logam yang sangat reaktif biasanya dari Golongan 1 atau Golongan 2 dan gas halogen yang sangat elektronegatif, atau air, atom-atom dapat diionisasi melalui transfer elektron, sebuah proses yang secara termodinamika dapat dipahami dengan menggunakan siklus Bornâ Senyawa IonikDiagram skematik kelopak elektron dari atom natrium dan fluor yang mengalami reaksi redoks membentuk natrium fluorida. Natrium kehilangan elektron terluarnya untuk mendapatkan konfigurasi elektron yang stabil, dan elektron ini memasuki atom fluor secara eksotermik. Ion dengan muatan berlawanan â biasanya cukup banyak â kemudian tertarik satu sama lain membentuk dalam senyawa ionik terutama disatukan oleh gaya elektrostatik antar distribusi muatan dari benda-benda ini, dan khususnya ikatan ion yang dihasilkan dari daya tarik Coulomb jarak jauh antara muatan negatif anion dan muatan positif kation. Terdapat pula gaya tarik tambahan dari interaksi van der Waals yang hanya menyumbang sekitar 1â2% energi kohesif untuk ion sepasang ion cukup dekat untuk mengalami tumpangsuh antar kelopak elektron terluarnya kebanyakan ion sederhana memiliki kelopak tertutup, terjadi gaya repulsif jarak pendek, karena prinsip pengecualian antara kekuatan ini menyebabkan energi potensial sama dengan energi minimum ketika inti dipisahkan oleh jarak kesetimbangan struktur elektron dari kedua badan yang saling berinteraksi dipengaruhi oleh adanya satu sama lain, interaksi kovalen non-ionik juga berkontribusi pada energi keseluruhan senyawa yang ionik jarang murni ionik, yaitu disatukan hanya dengan gaya elektrostatik. Ikatan antara pasangan paling elektronegatif/elektropositif seperti yang ada pada sesium fluorida menunjukkan tingkat kovalensi yang kecil. Sebaliknya, ikatan kovalen antara atom yang tidak sejenis sering menunjukkan pemisahan muatan dan dapat dianggap memiliki karakter ionik di mana senyawa akan memiliki sifat ionik atau kovalen biasanya dapat dipahami dengan menggunakan aturan Fajans, yang hanya menggunakan muatan dan ukuran masing-masing ion. Menurut aturan ini, senyawa dengan karakter paling ionik akan memiliki ion positif berukuran besar dengan muatan rendah, yanh terikat pada ion negatif berukuran kecil dengan muatan umum, teori HSAB dapat diterapkan, untuk senyawa dengan karakter paling ionik adalah yang terdiri dari asam kuat dan basa kuat ion kecil bermuatan sangat tinggi dengan perbedaan elektronegativitas yang tinggi antara anion dan kation. Perbedaan dalam elektronegativitas ini berarti bahwa pemisahan muatan, dan momen dipol yang dihasilkan, dipertahankan bahkan ketika ion-ion tersebut bersentuhan elektron berlebih pada anion tidak ditransfer maupun terpolarisasi untuk menetralkan kation.Struktur Senyawa IonikUnit sel struktur biasanya dikemas ke dalam struktur kristal reguler, dalam pengaturan yang meminimalkan energi kisi memaksimalkan daya tarik dan meminimalkan tolakan. Energi kisi adalah penjumlahan dari interaksi semua situs dengan semua situs lainnya. Untuk ion sferis yang tak terpolarisasi, penentuan energi interaksi elektrostatik hanya memerlukan muatan dan jarak. Untuk struktur kristal ideal tertentu, semua jarak terkait dengan jarak antar inti terkecil secara geometris. Jadi untuk setiap struktur kristal yang mungkin, gaya elektrostatik total dapat dikaitkan dengan gaya elektrostatik muatan unit pada jarak tetangga terdekat dengan konstanta perkalian yang disebut konstanta Madelung yang dapat dihitung secara efisien dengan menggunakan penjumlahan bentuk yang wajar diasumsikan untuk energi repulsif tambahan, energi kisi total dapat dimodelkan dengan menggunakan persamaan BornâLandĂŠ, persamaan BornâMayer, atau tanpa adanya informasi struktural, persamaan menggunakan aproksimasi yang lebih sederhana dari ion sebagai sferis keras yang tak tertembus, susunan anion dalam sistem ini sering dikaitkan dengan pengaturan sferis tetal-rapat close-packed, dengan kation yang menempati interstisi tetrahedral atau oktahedral. Bergantung pada stoikiometri senyawa ionik, dan koordinasi terutama ditentukan oleh rasio jari-jari kation dan anion, sering diamati berbagai struktur, dan secara teoretis dirasionalisasi oleh aturan senyawa ionik umum dengan anion tetal-rapatStruktur senyawa ionik umum dengan anion tetal-rapat[35]StoikiometriKoordinasi kationanionTitik interstisiTetal rapat kubus anionTetal rapat heksagonal anionpenempatanrasio jari-jari kritisnamakonstanta Madelungnamakonstanta MadelungMX66semua oktahedral0,4142natrium klorida1,747565[37]nikelin<1,73[a][38]44selang-seling tetrahedral0,2247fluorit5,03878[40]63setengah oktahedral lapisan berseling terisi penuh0,4142kadmium klorida5,61[41]kadmium iodida4,71[40]MX362sepertiga oktahedral0,4142rodiumIII bromida6,67[44][c]bismut iodida8,26[44][d]M2X364dua pertiga oktahedral0,4142korundum25,0312[40]ABO3dua pertiga oktahedral0,4142ilmenittergantung pada muatan dan struktur [e]AB2O4seperdelapan tetrahedral dan satu setengah oktahedralrA/rO = 0,2247; rB/rO = 0,4142spinel, spinel terbaliktergantung pada distribusi situs kation[47][48][49]olivintergantung pada distribusi situs kation[50]Dalam beberapa kasus anion mengambil tetal kubus sederhana, dan struktur umum yang dihasilkan teramati adalahStruktur senyawa ionik umum dengan anion tetal kubus sederhanaStoikiometriKoordinasi kationanionPengisian titik interstisiContoh strukturnamarasio jari-jari kritiskonstanta MadelungMX88seluruhnya terisisesium klorida0,73211,762675MX284setengah terisikalsium fluoridaM2X48setengah terisilitium oksidaBeberapa cairan ionik, terutama dengan campuran anion atau kation, dapat didinginkan dengan cukup cepat sehingga tidak cukup waktu terjadi nukleasi kristal, maka terbentuklah kaca ionik tanpa urutan jarak jauh.Cacatcacat Frenkelcacat SchottkyDalam kristal ionik, biasanya akan ada beberapa titik cacat, tetapi untuk mempertahankan elektronetralitas, cacat ini hadir berpasangan. Cacat Frenkel terdiri dari kekosongan kation yang dipasangkan dengan interstisi kation dan dapat dihasilkan di manapun dalam ruah kristal, terjadi paling umum pada senyawa dengan bilangan koordinasi rendah dan kation yang jauh lebih kecil daripada Schottky terdiri dari satu kekosongan masing-masing jenis, dan dihasilkan pada permukaan kristal, terjadi paling umum pada senyawa dengan bilangan koordinasi tinggi dan bila anion dan kation memiliki ukuran yang kation memiliki beberapa kemungkinan tingkat oksidasi, maka memungkinkan terjadi kekosongan kation untuk mengkompensasi kekurangan elektron pada lokasi kation dengan bilangan oksidasi lebih tinggi, menghasilkan senyawa non-stoikiometri. Kemungkinan non-stoikiometri lainnya adalah pembentukan pusat-F, elektron bebas yang menempati kekosongan senyawa memiliki 3 atau lebih komponen ionik, semakin banyak jenis cacat yang mungkin terjadi. Semua titik cacat ini dapat dihasilkan melalui vibrasi termal dan memiliki konsentrasi kesetimbangan. Oleh karena mereka boros energi, tetapi bermanfaat secara entropis, mereka terjadi dalam konsentrasi yang lebih besar pada suhu yang lebih tinggi. Setelah terbentuk, pasangan cacat ini dapat berdifusi secara terpisah satu sama lain, dengan melompat antar situs kisi. Mobilitas cacat ini adalah sumber fenomena transportasi paling banyak dalam kristal ionik, termasuk difusi dan konduktivitas ionik benda kekosongan bertabrakan dengan interstisi Frenkel, mereka dapat bergabung kembali dan saling memusnahkan. Demikian pula kekosongan akan hilang saat mereka mencapai permukaan kristal Schottky. Cacat pada struktur kristal umumnya memperluas parameter kisi, mengurangi keseluruhan densitas juga menghasilkan ion di lingkungan lokal yang berbeda, yang menyebabkan mereka mengalami simetri medan kristal yang berbeda, terutama dalam kasus kation berbeda yang bertukar situs ini menghasilkan pemisahan orbital elektron-d yang berbeda, sehingga penyerapan optik dan tentu saja warna dapat berubah seiring dengan konsentrasi Senyawa IonikKeasaman / AlkalinitasSenyawa ionik yang mengandung ion hidrogen H+ diklasifikasikan sebagai asam, dan yang mengandung kation elektropositif dan anion basa ion hidroksida OHâ atau ion oksida O2â diklasifikasikan sebagai basa. Senyawa ion lainnya dikenal sebagai garam dan dapat terbentuk melalui reaksi asamâ senyawa tersebut merupakan hasil reaksi antara asam kuat dan basa lemah, hasilnya adalah garam asam. Reaksi antara basa kuat dan asam lemah, menghasilkan garam basa. Hasil reaksi antara asam kuat dan basa kuat, menghasilkan garam netral. Asam lemah yang direaksikan dengan basa lemah dapat menghasilkan senyawa ionik dengan ion basa konjugat maupun ion asam konjugat, seperti amonium ion dikelompokkan sebagai amfoter, mampu bereaksi dengan asam atau basa. Hal ini juga berlaku untuk beberapa senyawa dengan sifat ionik, biasanya oksida atau hidroksida dari logam-logam yang kurang elektropositif sehingga senyawa tersebut juga memiliki sifat kovalen yang signifikan, seperti seng oksida, aluminium hidroksida, aluminium oksida dan timbalII lebur dan titik didihGaya elektrostatik antar partikel adalah yang terkuat saat muatannya tinggi, dan jarak antar inti ion kecil. Dalam kasus tersebut, senyawa umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi dan tekanan uap rendah. Tren titik lebur bisa dijelaskan dengan lebih baik bila struktur dan rasio ukuran ion diperhitungkan. Di atas titik leburnya, padatan ionik meleleh dan menjadi garam cair walaupun beberapa senyawa ionik seperti aluminium klorida dan besiIII klorida menunjukkan struktur seperti molekul dalam fase cairnya.Senyawa anorganik dengan ion sederhana biasanya memiliki ion kecil, dan dengan demikian memiliki titik lebur yang tinggi, begitu juga padatannya pada suhu kamar. Bagaimanapun, beberapa zat dengan ion yang lebih besar, memiliki titik leleh di bawah atau mendekati suhu kamar sering didefinisikan sampai dengan 100 °C, dan disebut cairan ionik. Ion dalam cairan ionik seringkali memiliki distribusi muatan yang tidak rata, atau substituen besar seperti rantai hidrokarbon, yang juga berperan dalam menentukan kekuatan interaksi dan kecenderungan untuk ketika struktur lokal dan ikatan padatan ionik cukup terganggu untuk melelehkannya, masih ada gaya tarik elektrostatik jarak jauh yang kuat yang menahan cairan bersama-sama dan mencegah ion mendidih untuk membentuk fasa gas. Ini berarti bahwa cairan ionik suhu kamar sekalipun memiliki tekanan uap rendah, dan memerlukan suhu yang jauh lebih tinggi untuk mendidih. Titik didih menunjukkan kecenderungan serupa pada titik leleh dalam hal ukuran ion dan kekuatan interaksi lainnya. Bila diupkan, ionnya masih belum terbebaskan satu sama lain. Misalnya, dalam fase uap natrium klorida berada sebagai âmolekulâ besar senyawa ionik sangat rapuh. Begitu mereka mencapai batas kekuatan mereka, mereka tidak dapat diubah bentuknya dengan jalan ditempa, karena keselarasan ion positif dan negatif harus dijaga ketat. Sebaliknya material mengalami fraktur melalui pembelahan. Ketika suhu dinaikkan biasanya mendekati titik leleh terjadi transisi lenturârapuh, dan aliran plastik menjadi dimungkinkan oleh gerak senyawa ion sangat ditentukan oleh strukturnya, dan khususnya bilangan koordinasinya. Misalnya, halida dengan struktur cesium klorida bilangan koordinasi 8 kurang termampatkan dibandingkan dengan struktur natrium klorida bilangan koordinasi 6, dan kurang lagi dibandingkan dengan bilangan koordinasi senyawa ion larut, ion individu terdisosiasi dan tersolvasi dengan pelarut dan terdispersi di seluruh larutan yang dihasilkan. Karena ion dilepaskan ke dalam larutan saat dilarutkan, dan dapat membawa muatan, senyawa ion terlarut adalah kelas elektrolit kuat yang paling umum, dan larutannya memiliki konduktivitas listrik berbagai senyawa ion dalam air sebagai fungsi suhu. Telah disertakan beberapa senyawa yang menunjukkan perilaku kelarutan yang tidak paling tinggi adalah dalam pelarut polar seperti air atau cairan ionik, tetapi cenderung rendah pada pelarut nonpolar seperti bensin. Hal ini terutama karena interaksi ionâdipol yang dihasilkan secara signifikan lebih kuat daripada interaksi dipol yang diinduksi ion, sehingga panas larutan lebih tinggi. Ketika ion-ion yang bermuatan berlawanan pada kisi ionik padat dikelilingi oleh kutub yang berlawanan dari molekul polar, ion-ion padat dikeluarkan dari kisi dan masuk ke dalam cairan. Jika energi solvasi melebihi energi kisi, perubahan entalpi bersih negatif dari larutan memberikan dorongan termodinamika untuk menghilangkan ion dari posisi mereka di dalam kristal dan larut dalam cairan. Selain itu, perubahan entropi larutan biasanya positif untuk zat terlarut padat seperti senyawa ionik, yang berarti kelarutannya meningkat saat suhu beberapa senyawa ionik yang tidak biasa seperti seriumIII sulfat, dimana perubahan entropi ini negatif, karena adanya pengurutan ekstra yang diinduksi dalam air terhadap larutan, dan kelarutannya berkurang seiring dengan listrikMeskipun senyawa ionik mengandung atom atau cluster bermuatan, bahan ini biasanya tidak mengalirkan listrik sampai batas tertentu dalam bentuk padatannya. Agar dapat menghantarkan listrik, partikel bermuatan harus dalam kondisi bergerak dan tidak hanya diam dalam kisi kristal. Hal ini dapat dicapai sampai tingkat tertentu pada suhu tinggi ketika konsentrasi cacat meningkatkan mobilitas ionik dan konduktivitas ionik benda padat teramati. Ketika senyawa ionik tersebut dilarutkan dalam cairan atau dilebur menjadi cairan, mereka dapat menghantarkan listrik karena ionnya benar-benar bergerak. Konduktivitas yang diperoleh pada saat dilarutkan atau dilelehkan ini kadang-kadang digunakan untuk mendefinisikan karakteristik senyawa beberapa senyawa ionik yang tidak umum konduktor ion cepat, dan kaca ionik, satu atau lebih komponen ioniknya memiliki mobilitas yang signifikan, sehingga memungkinkan konduktivitas meskipun material tetap dalam kondisi padat. Hal ini sering tergantung suhu, dan mungkin merupakan hasil dari perubahan fase atau konsentrasi defek yang tinggi. Bahan-bahan ini digunakan di semua superkapasitor benda padat, baterai, dan sel bahan bakar, dan dalam berbagai jenis sensor klorida anhidrat, CoCl2KobaltII klorida heksahidrat, CoCl26H2OWarna senyawa ionik seringkali berbeda dengan warna larutan berair yang mengandung ion penyusunnya, atau dengan bentuk hidratnya dari senyawa yang dalam senyawa dengan ikatan dengan karakter paling ionik cenderung tidak berwarna dengan pita absorpsi di bagian spektrum ultraviolet. Dalam senyawa dengan karakter kurang ionik, warna mereka semakin tajam melalui kuning, oranye, merah dan hitam karena pita serapan bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang ke dalam spektrum sinar tampak.Pita absorpsi kation sederhana bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih pendek saat mereka lebih banyak terlibat dalam interaksi kovalen. Hal ini terjadi selama hidrasi ion logam, sehingga senyawa ionik anhidrat yang tidak berwarna dengan anion yang menyerap inframerah dapat menjadi beraneka warna dalam Senyawa IonikSenyawa ionik telah lama memiliki beragam kegunaan dan aplikasi. Berikut contohnyaBanyak mineral bersifat ionik. Manusia telah mengolah garam biasa natrium klorida selama lebih dari 8000 tahun, awal mulanya digunakan sebagai bumbu makanan dan pengawet, dan sekarang juga merambah bidang manufaktur, pertanian, pengkondisian air, untuk awapengesan jalan, dan banyak kegunaan lainnya. Banyak senyawa ionik digunakan di masyarakat sehingga mereka menggunakan nama umum yang tidak terkait dengan identitas kimia mereka. Contohnya termasuk boraks, kalomel, susu magnesia, asam muriatat, minyak vitriol, sendawa, dan kapur ionik yang mudah larut seperti garam dapat dengan mudah dilarutkan untuk menghasilkan larutan elektrolit. Ini adalah cara sederhana untuk mengendalikan konsentrasi dan kekuatan ion. Konsentrasi zat terlarut mempengaruhi banyak sifat koligatif, termasuk meningkatkan tekanan osmotik, menurunkan titik beku dan menaikkan titik didih. Oleh karena zat terlarut adalah ion bermuatan, maka mereka juga meningkatkan konduktivitas listrik larutan. Kekuatan ion yang meningkat mengurangi ketebalan lapisan ganda listrik di sekitar partikel koloid, dan juga stabilitas emulsi dan kimia dari ion yang ditambahkan juga penting dalam banyak kegunaan. Misalnya, senyawa yang mengandung fluorida dilarutkan untuk memasok ion fluorida pada fluoridasi ion padat telah lama digunakan sebagai pigmen cat, dan tahan terhadap pelarut organik, tetapi peka terhadap keasaman atau kebasaan. Sejak 1801 piroteknisi telah menggambarkan dan banyak menggunakan senyawa ionik yang mengandung logam sebagai sumber warna dalam kembang api. Di bawah panas yang hebat, elektron dalam ion logam atau molekul kecil dapat tereksitasi. Elektron ini kemudian kembali ke keadaan berenergi lebih rendah, dan melepaskan cahaya dengan karakteristik spektrum warna dari spesies yang kimia, senyawa ionik sering digunakan sebagai prekursor untuk sintesis zat padat suhu logam yang secara geologis paling melimpah, mengandung senyawa ion dalam bijihnya. Untuk mendapatkan unsurnya, bijih ini diproses dengan peleburan atau elektrolisis, yang melibatkan reaksi redoks seringkali dengan reduktor seperti karbon sehingga ion logam mendapatkan elektron menjadi atom namaMenurut tata nama yang direkomendasikan oleh IUPAC, senyawa ionik dinamai sesuai komposisi mereka, bukan strukturnya. Dalam kasus yang paling sederhana dari senyawa ionik biner tanpa ambiguitas yang mungkin timbul berkenaan dengan muatan dan stoikiometrinya, nama umum ditulis menggunakan dua kation nama unsur yang tidak dimodifikasi untuk kation monatomik muncul lebih dulu, diikuti dengan nama contoh, MgCl2 diberi nama magnesium klorida, dan Na2SO4 diberi nama natrium sulfat SO2â4, sulfat, adalah contoh ion poliatomik. Untuk mendapatkan rumus empiris dari nama-nama ini, stoikiometrinya dapat disimpulkan dari muatan ionnya, dan persyaratan netralitas muatan ada beberapa kation dan/atau anion yang berbeda, awalan multiplikasi di-, tri-, tetra-, ⌠sering diperlukan untuk menunjukkan komposisi relatif, dan kation kemudian anion dicantumkan dalam urutan sesuai contoh, KMgCl3 diberi nama kalium magnesium triklorida untuk membedakannya dari K2MgCl4, dikalium magnesium tetraklorida perhatikan bahwa baik dalam rumus empiris dan nama tertulis, kation muncul dalam urutan abjad, tetapi urutannya bervariasi antara keduanya karena lambang untuk kalium adalah K.Bila salah satu ion sudah memiliki awalan multiplikatif dalam namanya, digunakan awalan multiplikatif alternatif bis-, tris-, tetrakis-, âŚ.Sebagai contoh, BaBrF42 diberi nama barium bistetrafluoridobromat.Senyawa yang mengandung satu atau lebih unsur yang dapat berada dalam berbagai muatan/tingkat oksidasi akan memiliki stoikiometri yang bergantung pada keadaan oksidasi yang ada, untuk memastikan netralitas secara keseluruhan. Hal ini dapat ditunjukkan dalam nama dengan menentukan tingkat oksidasi dari unsur-unsur yang ada, atau muatan risiko ambiguitas dalam mengalokasikan tingkat oksidasi, IUPAC lebih memilih indikasi langsung jumlah muatan ionik.[106] Ini ditulis sebagai bilangan bulat dalam angka arab diikuti oleh tanda ⌠, 2â, 1â, 1+, 2+, ⌠dalam tanda kurung secara langsung setelah nama kation tanpa spasi yang memisahkannya.Sebagai contoh, FeSO4 diberi nama besi2+ sulfat dengan muatan 2+ pada ion Fe2+ yang menyeimbangkan muatan 2â pada ion sulfat, sedangkan Fe2SO43 dinamakan besi3+ sulfat karena dua ion besi di setiap unit formula masing-masing memiliki muatan 3+, untuk menyeimbangkan muatan 2â pada masing-masing tiga ion sulfat.Tata nama Stock, masih umum digunakan, menulis bilangan oksidasi dalam angka Romawi ⌠, âII, âI, 0, I, II, âŚ. Jadi contoh yang diberikan di atas masing-masing dinamakan besiII sulfat dan besiIII ion sederhana muatan ion dan bilangan oksidasi identik, tetapi untuk ion poliatomik seringkali berbeda. Misalnya, ion uranil2+, UO2+2, memiliki uranium dengan tingkat oksidasi +6, jadi akan disebut ion dioksouraniumVI dalam tata nama sistem penamaan yang lebih tua untuk kation logam, juga masih banyak digunakan, menambahkan akhiran -o dan -i ke akar bahasa Latin dari nama tersebut, untuk memberi nama khusus untuk tingkat oksidasi rendah dan skema ini menggunakan âferoâ dan âferiâ, masing-masing untuk besiII dan besiIII, sehingga contoh yang diberikan di atas secara klasik dinamakan fero sulfat dan feri indikator pH â Indikator Asam Basa dan Indikator pH alam. Indikator pH â Indikator Asam Basa dan Indikator pH alam â Contoh Soal dan Jawaban. Sumber foto Wikimedia CommonsContoh Soal dan Jawaban Senyawa Ionik1. Ion berikut mengalami hidrolisis dalam air, kecualiâŚA. Na+ B. CNâ C. CO32â D. Al3+ E. S2âJawaban APembahasan Karena merupakan elektrolit kuat sehingga tidak terhidrolisis dalam Pernyataan berikut benar tentang zat elektrolit, kecualiâŚ..A. dalam air terionisasi menjadi kation dan anion. B. larutannya dapat menghantarkan listrik. C. dapat berupa senyawa ion maupun kovalen polar. D. hanya berasal dari senyawa ionik saja. E. derajat ionisasi 0 < Îą < Zat elektrolitDapat terionisasi kation/anionLarutannya dapat menghantarkan arus listrikMerupakan senyawa ion atau kovalen polarMemiliki derajat ionisasi 0 < a < 1JAWABAN D 3. Berikut ini adalah pasangan yang termasuk senyawa kovalen dan bersifat elektrolit adalahâŚ.KCl dan NH3H2SO4 dan HClKOH dan NaClKBr dan PCl5BaOH2 dan CO2JawabCiri senyawa kovalen terbentuk dari unsur non logam dengan non logam. Senyawa kovalen yang bersifat elektrolit adalah senyawa kovalen dan NH3 KCl adalah senyawa ion ; NH3 adalah senyawa kovalen polarB. H2SO4 dan HCl H2SO4 dan HCl adalah senyawa kovalen polarC. KOH dan NaCl KOH adalah senyawa ion ; NaCl adalah senyawa ionD. KBr dan PCl5 KBr adalah senyawa ion ; PCl5 adalah senyawa kovalen non polarE. BaOH2 dan CO2 BaOH2 adalah senyawa ion ; CO2 adalah senyawa kovalen non Tata Nama Senyawa. Berilah nama senyawa-senyawa berikut menurut aturan = Magnesium = Sulfur = Cu2+ + SO42- Tembaga II = Kalium = Dinitrogen = Diklorin = Sn2+ + 2Cl- Timah II = Natrium = Kalium = 2Fe3+ + 3SO42- Besi III = Magnesium = Hg2+ + 2Cl- Raksa II = Asam = Asam = Pb2+ + 3OH- Timbal II Hidroksida5. Setarakan persamaan reaksi berikut Als + PbNO32g â AlNO33aq + PbsFeCl3aq + H2Sg â FeCl2 aq + HClaq + SsJawab2Als + 3PbNO32g â 2AlNO33aq + 3Pbs2FeCl3aq + H2Sg â 2FeCl2 aq + 2HClaq + Ss6. Persamaan Reaksi. Setarakan persamaan reaksi berikut K2Cr2O7 s + HCl aq â KClaq + CrCl3 aq + Cl2 g + H2Ol.Br2 aq + OH- aq â BrO3- aq + Br- aq + H2O lJawabK2Cr2O7 s + 14HCl aq â 2KClaq + 2CrCl3 aq + 3Cl2 g + 7H2Ol3Br2 aq + 6OH- aq â BrO3- aq + 5Br- aq + 3H2O l7. Berilah nama senyawa-senyawa kimia di bawah ini!NaBrCuClFeCl2NH3H2SN2O5Na2SO3HClO3CuOH2C2ÂH5COOHJawabanNaBr = Natrium BromidaCuCl = Tembaga I KloridaCuCl2 = Tembaga II KloridaNH3 = AmoniaH2S = Hidrogen SulfidaN2O5 = Dinitrogen PentaoksidaNa2SO3 = Natrium SulfitHClO3 = Asam KloratCuOH2 = Tembaga II HidroksidaC2ÂH5COOH = Asam Propanoat8. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut!KClNaClMgI2MgONa2SJawabanKCl = Kalium KloridaNaCl = Natrium KloridaMgI2 = Magnesium IodidaMgO = Magnesium OksidaNa2S = Natrium Sulfida9. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut!NaClOKMnO4CaCO3KNO3JawabanNaClO = Natrium HipokloritKMnO4 = Kalium PermanganatCaCO3 = Kalsium KarbonatKNO3 = Kalium Nitrat10. Ion Al3+ dalam air terhidrasi membentuk ion kompleks [AlH2O6]3+aq. Ion kompleks tersebut dapat menetralkan ion hidroksida menurut reaksi berikut.[AlH2O6]3+ + OHâ â [AlH2O5OH]2+ + H2O [AlH2O5OH]2+ + OHâ â [AlH2O4OH2]+ + H2O [AlH2O4OH2]+ + OHâ â AlH2O3OH3 + H2OManakah pernyataan yang benar dari fakta di atas? A [AlH2O6]3+ bertindak sebagai basa Lewis B [AlH2O4OH2]+ merupakan basa konjugasi dari AlH2O3OH3 C Pada semua reaksi tersebut H2O bersifat basa D [AlH2O4OH2]+ bersifat amfiprotik E AlH2O3OH3 merupakan asam konjugasi dari [AlH2O6]3+Basa Lewis adalah zat yang mendonorkan pasangan elektron kepada zat lain untuk digunakan bersama dalam membentuk ikatan kovalen koordinasi. Asam Lewis zat yang dapat menerima pasangan elektron dari zat sebagai basa Lewis harus mempunyai pasangan elektron bebas dan syarat sebagai asam Lewis harus mempunyai orbital kosong pada atom proses hidrasi air mendonorkan PEB kepada ion Al3+ sebanyak 6 molekul, jadi air di sini berperan sebagai basa Lewis, dan ion Al3+sebagai asam pilihan yang tersedia dan fakta maka air dalam semua reaksi bersifat sebagai basa. Jawaban yang tepat Tuliskan nama asam dari rumus kimia senyawa-senyawa berikut!HBrH2SO4HNO3HClH2CO3JawabanHBr = Asam BromidaH2SO4 = Asam SulfatHNO3 = Asam NitratHCl = Asam KloridaH2CO3 = Asam Klorat12. Tuliskan rumus kimia senyawa-senyawa asam berikut!Asam SulfatAsam KloratAsam OksalatAsam FosfatAsam PerkloratJawabanAsam Sulfat = H2SO4Asam Klorat = HClO3Asam Oksalat = C2H2O4Asam Fosfat = H3PO4Asam Perklorat = HClO413. Tuliskan nama basa dari rumus kimia senyawa-senyawa berikut!KOHMgOH2FeOH2ZnOH2NaOHJawabanKOH = Kalium HidroksidaMgOH2 = Magnesium HidroksidaFeOH2 = Besi II HidroksidaZnOH2 = Seng HidroksidaNaOH = Natrium HidroksidaJenis Senyawa Asam, Basa, Ionik, Garam, Oksida dan OrganikJenis Senyawa Asam, Basa, Ionik, Garam, Oksida dan Organik. Ilustrasi dan sumber foto PixabayKlik disini untuk mengetahui jenis-jenis senyawa LainnyaJenis Senyawa Asam, Basa, Ionik, Garam, Oksida dan OrganikAsam Basa pH â Rumus Kimia, Penjelasan, Contoh Soal dan JawabanAsam Basa Konjugat â Konjugasi Asam Basa & Rumus, Konjugat, Contoh Soal dan JawabanpH Derajat Keasaman, p[H], pOH â Rumus, Soal dan JawabanRumus Kimia Konsep Mol Dan Empiris Beserta Contoh Soal Dan JawabanSurfaktan Senyawa Organik â Penjelasan, Contoh Soal dan JawabanNama Obat dan Untuk Penyakit Apa ? â Daftar Nama Obat Esensial diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHOFraksi Mol KimiaâXiâ â Rumus, Penjelasan, Contoh Soal dan JawabanBagaimana Laut Mati / Dead Sea Mendapatkan Namanya? Mengapa Anda Dapat Mengapung Di Laut Mati?10 Kegiatan Yang Akan Membantu Otak Anda Menjadi Tetap Muda Dan TajamJaringan tumbuhan yang berfungsi mengangankut air, dari akar ke daun adalah?Penyakit Alzheimer â Apa yang Terjadi di Otak?Apa Yang Terjadi Pada Saat Otak Kita Membeku?Sifat perilaku dapat dirubah. Tetapi watak karakter tidak dapat. Setuju ???Cara Berciuman â Tips, Nasihat Dan Langkah Untuk Ciuman Pertama Yang Sempurna7 Cara Untuk Menguji Apakah Dia, Adalah Teman Sejati Anda Atau Bukan BFF Best Friend ForeverKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda â Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Unduh / Download Aplikasi HP Pinter PandaiRespons âOoo begitu yaâŚâ akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!HP AndroidHP iOS AppleSumber bacaan Britannica, Science Direct, LibreTexts, ElementalmatterPinter Pandai âBersama-Sama Berbagi Ilmuâ Quiz Matematika IPA Geografi & Sejarah Info Unik Lainnya Business & Marketing
Beberapasifat senyawa kovalen yaitu meliputi: Banyak sekali senyawa kovalen yang mudah terbakar, terutama yang mengandung hidrogen dan karbon. Sedangkan senyawa ion banyak yang tidak membakar. Berbeda dengan senyawa ionik, senyawa kovalen tidak mempunyai elektron yang bebas bergerak. Jadi, senyawa kovalen tidak bisa menghantarkan listrik.
. 418 417 43 51 235 93 441 175